Ratusan KK di Ampenan Mataram Terdampak Banjir Rob

Ratusan KK di Ampenan Mataram Terdampak Banjir Rob

Nathea Citra - detikBali
Kamis, 19 Des 2024 16:29 WIB
Lingkungan Bugis, Kecamatan Ampenam, Kota Mataram, NTB, terdampak air rob akibat cuaca ekstrem, Kamis (19/12/2024). (Nathea Citra/detikBali)
Foto: Lingkungan Bugis, Kecamatan Ampenam, Kota Mataram, NTB, terdampak air rob akibat cuaca ekstrem, Kamis (19/12/2024). (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Ratusan kepala keluarga (KK) di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terdampak banjir rob (banjir akibat air laut pasang). Ini merupakan dampak cuaca ekstrem yang melanda Kota Mataram beberapa hari terakhir.

"Yang terdampak (banjir rob) ada dari Kampung Bugis, Lingkungan Bintaro, dan beberapa permukiman yang ada di sepanjang Pantai Ampenan," kata Camat Ampenan Muzakkir Walad saat dikonfirmasi detikBali di Mataram, Kamis (19/12/2024).

Muzakkir menjabarkan untuk permukiman warga di Kampung Bugis, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, panjang area terdampak air pasang mencapai 500 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang terdampak sekali itu warga di Kampung Bugis, aspalnya sampai terangkat. Di Lingkungan Bugis lebih dari 50 KK yang terdampak, warga di Ampenan Tengah ada 36 warga, sementara Bintaro ada 143 KK yang terdampak," jelasnya.

Muzakkir memastikan ratusan warga terdampak air rob telah mendapatkan bantuan berupa beras cadangan pemerintah. Masing-masing keluarga mendapatkan 10 kilogram beras.

ADVERTISEMENT

"Kemarin sudah kami intervensi dari Dinas Ketahanan Pangan, beras cadangan pemerintah untuk kebencanaan sekitar 2 ton itu untuk warga yang ada di pesisir. Dan alhamdulillah sudah kamu distribusikan," imbuhnya.

Mantan Lurah Banjar tersebut menjelaskan kondisi panjang area terdampak air rob saat ini telah menurun dibandingkan sebelumnya, yakni di kisaran 200-300 meter.

"Kondisi saat ini (air rob ada di angka) 200-300 meter, untuk masyarakat yang ada di dekat pesisir sudah kami ungsikan semua. Kami juga lakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan obat-obatan," tandasnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid memprediksi sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dilanda cuaca esktrem, yakni angin kencang hingga gelombang tinggi pada 18-24 Desember 2024.

Pada periode 18-19 Desember 2024, BMKG memprakirakan akan ada potensi gelombang tinggi, dengan ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter. Gelombang tinggi ini diprediksi terjadi di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, hingga Samudera Hindia di selatan NTB.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads