Masyarakat Lombok Barat bagian selatan mengeluhkan minimnya distribusi air bersih dari PT Air Minum Giri Menang (AMGM). Musababnya, aliran air PDAM dari Kecamatan Narmada, Gunungsari, dan Lingsar itu lebih banyak dinikmati oleh warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Itu masyarakat di Gerung bagian selatan dan Kecamatan Sekotong di Lombok Barat jangankan distribusi air, mereka tidak bisa menikmati air dari PDAM," kata anggota DPRD NTB, Suharto, Kamis (23/1/2025).
Menurut Suharto, hampir 60 persen air yang dikelola PT AMGM yang berpusat di Lombok Barat dinikmati oleh warga Kota Mataram. Dia meminta agar PDAM milik Lombok Barat dan Kota Mataram itu dipisahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini aspirasi masyarakat kami di Lombok Barat. Air PDAM ini kami minta betul-betul dipakai oleh warga Lombok Barat," ujar politikus Partai NasDem itu.
Ketua Komisi IV DPRD NTB Hamdan Kasim setali tiga uang. Menurut Hamdan, Kota Mataram memiliki mata air yang bisa dikelola.
"Pemisahan ini untuk memaksimalkan pendistribusian air lebih maksimal di Lombok Barat. Apalagi kami mendengar di bagian selatan menjerit air bersih setiap tahun," ujar Hamdan.
Hamdan menilai pemisahan PDAM itu memungkinkan warga Lombok Barat menikmati air bersih yang bersumber dari daerah mereka sendiri. Terlebih, dia berujar, Lombok Barat memiliki 55 persen saham di PDAM Giri Menang dan Kota Mataram hanya 45 persen.
"Kami di Komisi IV segera pisahkan PDAM Lombok Barat dan Mataram agar maksimal pendistribusian air ini," imbuh politikus Partai Golkar itu.
Hamdan meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB memberikan rekomendasi dan mendorong pemisahan PDAM Giri Menang antara Lombok Barat dan Mataram. "Kecuali Mataram tidak punya sumber air. Karena aneh, yang punya sumber air tidak bisa nikmati airnya sendiri," pungkasnya.
(iws/hsa)