Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Penutupan Bandara Komodo Diperpanjang

Manggarai Barat

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Penutupan Bandara Komodo Diperpanjang

Ambrosius Ardin - detikBali
Senin, 11 Nov 2024 12:15 WIB
Suasana lengang di Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (10/11/2024). (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Suasana lengang di Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (10/11/2024). (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Penutupan Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diperpanjang hingga hari ini, Senin (11/11/2024). Sebelumnya bandara itu ditutup sejak Sabtu (9/11) lalu.

Penutupan Bandara Komodo imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT. Penutupan dilakukan sembari menunggu hasil papper test terbaru terhadap sebaran abu vulkanik erupsi gunung api itu.

"Penutupan Bandara Komodo sampai Senin, 11 November 2024," demikian bunyi pengumuman di akun Instagram Bandara Komodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang petugas bandara Komodo membenarkan penutupan Bandara Komodo hari ini. "Tutup sampai pukul 15.00 Wita. Selanjutnya menunggu notam (pemberitahuan resmi ke maskapai) lebih lanjut," ujarnya.

Diketahui, Bandara Komodo ditutup untuk aktivitas penerbangan sejak Sabtu (9/11/2024) siang imbas erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. Total 50 penerbangan yang batal pada dua hari penutupan bandara itu.

ADVERTISEMENT

Wisatawan Sewa Kapal Cepat

Ratusan wisatawan menyewa beberapa kapal cepat (speedboat) ke Sape, Nusa Tenggara Barat (NTB) agar bisa keluar dari Labuan Bajo. Mereka menyewa speedboat karena bandara ditutup.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto mengatakan wisatawan yang menyewa speedboat ke Sape itu ingin mengejar penerbangan di Bandara Bima. Dari Sape mereka melakukan perjalanan darat ke Bima.

"Sebagian penumpan melakukan deviasi (alihkan) penerbangan ke bandara Bima, kan ada bandara, menggunakan beberapa kapal cepat yang di-carter (sewa) ke Sape," kata Stephanus, Minggu (10/11) malam.

"Ada banyak (speedboat disewa wisatawan), ada yang berangkat pagi, sore. Untuk mengejar penerbangan ke Bima," lanjut dia.

Stephanus mengatakan jika wisatawan itu tidak mendapat penerbangan di Bima, mereka melanjutkan perjalanan darat ke Lombok hingga Bali. "Kalau nggak dapat penerbangan di Bima mereka langsung nyeberang ke Lombok, dari Lombok langsung ke Denpasar," ujarnya.

Menurut dia banyak wisatawan yang masih terjebak di Labuan Bajo. Mereka belum bisa pulang karena bandara Komodo ditutup sementara imbas erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.

"Nanti cari tahu masih berapa ribu wisatawan yang masih di Labuan Bajo, terjebak itu," kata Stephanus.




(dpw/dpw)

Hide Ads