Keluarnya TGB dari Perindo-Mahasiswa Suruh Juniornya Minum Oli

Nusra Sepekan

Keluarnya TGB dari Perindo-Mahasiswa Suruh Juniornya Minum Oli

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 03 Nov 2024 18:36 WIB
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi saat ditemui di Mataram, NTB, pada Minggu (3/11/2024). (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Foto: Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi saat ditemui di Mataram, NTB, pada Minggu (3/11/2024). (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Ada sederet peristiwa penting dan menarik di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) selama sepekan terakhir. Salah satu yang menarik perhatian dan cukup mengejutkan adalah keputusan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi keluar dari Partai Perindo.

Ada pula ulah mahasiswa Politeknik Kupang memerintahkan juniornya minum oli di kampus. Peristiwa itu viral di media sosial (medsos) dan banyak menuai hujatan dari netizen.

Kemudian, ada peristiwa tenggelamnya kapal wisata yang mengangkut turis asing di Gili Trawangan, NTB. Selanjutnya, ada kabar beredarnya amplop berstiker cagub-cawagub NTB, Iqbal-Dinda dan cabup-cawabup Bima, Yandi-Ros, beredar di Bima. Amplop itu berisi uang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rangkuman sejumlah peristiwa populer di NTB dan NTT dalam rubrik Nusra Sepekan detikBali.

1. TGB Keluar dari Perindo

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo menghormati keputusan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi yang keluar dari partai. Hal tersebut disampaikan Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo Ferry Kurnia.

ADVERTISEMENT

Ferry awalnya membenarkan pengunduran diri TGB. "Benar saya sudah bertemu TGB, dan beliau sudah mengajukan pengunduran diri," kata Ferry saat dihubungi detikBali, Jumat (1/11/2024).

Ferry mengatakan Perindo menghormati keputusan TGB. Sikap politik tersebut merupakan hak prerogatif TGB. Ferry mengaku, hubungan Partai Perindo dengan TGB tetap terjalin baik kendati mantan Gubernur NTB itu telah mengundurkan diri.

"Tentunya kami berterima kasih kepada TGB sudah menjadi bagian dari keluarga besar Perindo, dan kami terus saling mendoakan yang terbaik dan menjaga silaturahmi," jelasnya.

Sebelumnya, TGB Zainul Majdi resmi keluar dari Partai Perindo. Pernyataan resmi TGB keluar dari Perindo diterima detikBali pada Jumat (1/11/2024). Surat pengunduran diri ditulis TGB pada 30 Oktober lalu.

"Dengan hormat, melalui surat ini saya menyampaikan pengunduran diri dari kepengurusan dan keanggotaan Partai Perindo. Terima kasih, semoga Partai Perindo semakin maju dan jaya," kata TGB dalam surat yang dirinya tanda tangani dan ditujukan kepada DPP Partai Perindo sebagaimana dilihat detikBali pada Jumat (1/11/2024).

Dalam keterangan lain, TGB telah menyerahkan surat pengunduran dirinya melalui Plt Sekretaris Jenderal DPP Perindo Ferry Kurnia. Berikut keterangan lengkap pesan via whatsApp yang diterima detikBali dari DPP Perindo ihwal pengunduran diri TGB.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Bapak Hary Tanoesoedibjo, Ibu Liliana, dan Bapak serta Ibu yang hormati. Perkenankan saya menyampaikan terima kasih atas perjuangan bersama kita selama di Perindo. Per 30 Oktober 2024, saya menyatakan pengunduran diri dari kepengurusan dan keanggotaan Partai Perindo. Surat resmi telah saya sampaikan via Plt. Sekjen Kang Ferry. Mohon maaf lahir batin, saya berharap kita tetap bersilaturahim dan bersahabat. Salam hormat, TGB," tulis TGB dalam keterangan yang diterima detikBali.

TGB Zainul Majdi membeberkan rencana politiknya setelah hengkang dari Partai Perindo. Meski belum memutuskan langkah berikutnya, dia mengaku akan tetap berpolitik.

"Kalau ke mana, artinya ke partai politik apa, ya belum," kata TGB saat ditemui di kediamannya di Mataram, NTB, Minggu (3/11/2024).

TGB menjelaskan saat ini akan lebih banyak mengikuti kegiatan keumatan. Ia menyebut aktivitasnya tersebut untuk politik kebangsaan dan keumatan. Selain itu, mantan gubernur NTB dua periode itu juga akan mengisi kegiatan dengan mengajar.

"Alhamdulillah aktivitas tetap beragam. Mengajar, memberi kuliah umum, mengisi beberapa seminar, dan kegiatan keilmuan. Demikian juga kemasyarakatan," imbuh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Diniyyah Islamiyah (NWDI) itu.

Di sisi lain, TGB enggan menjelaskan secara detail terkait alasan dirinya keluar dari Partai Perindo. Menurutnya, dirinya tetap bisa berkontribusi membangun daerah dan bangsa meski tak lagi berpartai.

2. Amplop Uang Berstiker Iqbal-Dinda

Laporan kasus amplop berisi uang dan berstiker pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda), serta paslon calon bupati dan wakil bupati Bima, M Putera Ferryandi dan Rostiati (Yandi-Ros), memenuhi syarat formil dan materil. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bima akan memproses hukum laporan itu.

"Laporannya sudah diregistrasi untuk diproses hukum lebih lanjut," ucap Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Bima, Taufiqurrahman, kepada detikBali, Sabtu (2/11/2024).

Diketahui, amplop berisi uang Rp 100 ribu berstiker paslon cagub-cawagub NTB nomor urut 3, Iqbal-Dinda, dan cabup-cawabup Bima nomor urut 2, Yandi-Ros, diduga dibagikan kepala desa (kades) di Kecamatan Palibelo, berinisial A, kepada 15 ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).

Pria yang akrab disapa Opik ini mengungkapkan Bawaslu Kabupaten Bima bahkan sudah meminta keterangan dan klarifikasi berbagai pihak terkait, seperti para saksi dan pelapor. "Hari ini ada 15 orang saksi dan satu orang pelapor yang dimintai keterangan dan klarifikasi," katanya.

Menurut Opik, hasil keterangan dan klarifikasi berbagai pihak akan menjadi bahan pertimbangan pembahasan di tingkat Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kabupaten Bima yang terdiri dari Bawaslu, polisi, dan jaksa. Gakkumdu Kabupaten Bima bakal menentukan kasus itu bisa ditingkatkan ke tahap tindak pidana pemilu (tipilu) atau tidak.

"Dalam perkara ini, terlapor bisa dijerat dua pasal sekaligus, yakni Pasal 187a ayat (1) terkait money politics dan Pasal 188 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah," jelas Opik.

Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Yandi-Ros, Muhammad Sidik, membantah peredaran amplop berisi uang dan stiker Yandi-Ros itu. Ia menduga fenomena itu hanya propaganda yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mendukung paslon Yandi-Ros.

"Ini kan propaganda orang-orang yang tidak suka ke Yandi-Ros. Seolah-olah tim Yandi-Ros main politik uang," ujar Sidik.

"Bisa saja mereka sendiri yang bikin berita baru disebarluaskan. Kalau betul ini, silakan dilaporkan saja," pungkasnya.

3. Kapal Angkut 4 Turis Asing Tenggelam di Gili Trawangan

Kapal Ocean 5 tenggelam di shark point perairan Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (27/10/2024) siang. Kapal itu membawa empat wisatawan asing.

Kasat Polairud Polres Lombok Utara Iptu Sugi Jaya mengatakan Ocean 5 ini dinakhodai oleh Kian (22). Kapal itu juga diawaki oleh Karta (45), Tama (31), dan Jaenur (37).

"Kapal ini mengangkut 4 bule bernama Marvel asal Belanda, Anand asal India, Monica dan Tegan asal Australia," ujar Sugi kepada detikBali, Senin (28/10/2024).

Menurut Sugi, Ocean 5 berangkat menuju shark point untuk mengantarkan empat wisatawan asing menyelam. Kapal tersebut sempat terhenti untuk menunggu mereka menyelam.

Nahas, Ocean 5 mati mesin pada pukul 10.30 Wita. Kapal lalu dihantam gelombang dan tenggelam. "Air masuk melalui belakang kapal, tempat mesin, yang menyebabkan kapal tenggelam," beber Sugi.

Beruntung, kapal lain bergegas mengevakuasi empat wisatawan asing beserta kru Ocean 5. Walhasil, tak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut.

4. Mahasiswa Suruh Junior Minum Oli

Politeknik Negeri Kupang (PNK) memberikan sanksi kepada dua mahasiswa yang menyuruh junior meminum oli diberikan sanksi. Dua mahasiswa itu tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan organisasi apapun di kampus.

"Untuk penyebar video dan senior yang statement-nya viral, kami telah rapat dan mengambil keputusan untuk kedua senior ini dikasih penalti," ujar Wakil Direktur III Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan PNK, Jems Sine, melalui sambungan telepon, Selasa (29/10/2024).

Saksi tersebut diberikan kampus buntut dari video viral seorang senior yang menyuruh mahasiswa bimbingan atau juniornya meminum oli.

Jems menegaskan sebenarnya mahasiswa tersebut bukan menyuruh junior untuk meminum oli, tetapi hanya meminta mengoleskan di bagian wajahnya. Namun, perintah dari senior itu tidak diindahkan oleh mabim.

Menurut Jems, watak dan karakter orang NTT berbeda dari karakter orang dari provinsi lain. Menurutnya, kata-kata menyuruh meminum oli itu hanya hiperbola.

"Kejadian yang terjadi itu, sih senior ini meminta kepada juniornya untuk dikasih pake oli di muka. Namun, juniornya tidak mau. Makanya sampai mengeluarkan kata-kata yang kami nilai itu hanya hiperbola," ungkap Jems.

Sebelumnya, video yang merekam ospek masa bimbingan (mabim) mahasiswa baru Politeknik Negeri Kupang (PNK) viral di media sosial. Salah satu senior dinarasikan memaksa junior untuk minum oli.

Dilihat detikBali, Selasa (29/10/2024), dalam video viral itu terlihat beberapa mahasiswa sedang duduk dan tiarap di pinggir pantai. Seorang mahasiswi senior, CM, terdengar membentak-bentak mahasiswa baru tersebut.

Narasi pada video itu menyebutkan bahwa sang senior memaksa juniornya minum oli karena dinilai terlalu manja sebagai mahasiswa.

"Masa kalian berbeda dengan masa kami yang dulu bahkan disuruh minum oli," kata CM dalam video unggahan itu.

Sontak aksi mahasiswi senior yang mengenakan almamater biru itu mendapat kecaman dari netizen. Menurut mereka, bimbingan yang dilakukan ada metode pendisiplinan yang tak masuk akal.




(hsa/gsp)

Hide Ads