Direktur PT GNE Segera Diganti, Masalah Air di Gili Meno Jadi Catatan

Direktur PT GNE Segera Diganti, Masalah Air di Gili Meno Jadi Catatan

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 10 Jul 2024 13:07 WIB
Plh Direktur PT GNE Ichanul Watoni, Rabu (10/7/2024). Foto: (Ahmad Viqi/detikBali).
Plh Direktur PT GNE Ichanul Watoni, Rabu (10/7/2024). Foto: (Ahmad Viqi/detikBali).
Mataram -

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) segera mengganti direktur PT Gerbang NTB Emas (GNE), badan usaha milik daerah NTB. Pergantian itu akan dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada pertengahan Juli 2024 atau pekan depan.

Plh Direktur PT GNE Ichanul Watoni mengatakan RUPS digelar murni karena berakhirnya periodisasi jajaran direksi PT GNE.

"RUPS itu kewenangan ada pada Pj Gubernur sebagai pemegang saham utama. Kami sudah bicarakan tadi malam dan kami sudah membuat laporan akhir tahun sebelum masa jabatan kami berakhir," kata Ichan sapaannya, Rabu (10/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ichan menambahkan kasus tindak pidana yang menjerat mantan Direktur GNE Samsul Hadi seusai ditahan karena melakukan aktivitas pengeboran air ilegal di Gili Meno dan Trawangan juga akan dibahas dalam RUPS PT GNE.

"Kami laporkan ke Pj Gubernur kalau kami sebenarnya masih punya aktivitas di Gili Meno juga. Tapi, kami tidak berani melakukan operasi apa pun di Gili Meno karena kan masih dipersoalkan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai perusahaan daerah (BUMD), Ichan berujar, jajaran direksi PT GNE juga telah membuat laporan tahunan pada masa pemerintahan Zulkieflimansyah, Lalu Gita Ariadi, dan Pj Gubernur yang baru Hasanuddin. "Ya tiap tahun kami serahkan laporan. Dan itu tidak ada masalah. Jadi tidak ada yang tidak dikerjakan," katanya.

Krisis air yang terjadi di Gili Meno, Ichan menuturkan juga menjadi pembahasan dalam RUPS PT GNE. Bahkan, Pj Gubernur telah memanggil direksi PT GNE untuk mempertanyakan masalah krisis air di Gili Meno.

"Kami memang operasi di Gili Meno. Banyak yang minta beroperasi kembali. Tapi mohon maaf siapa yang kemudian menjamin dengan situasi kami yang kemarin saja sudah membantu masyarakat direktur kami dilaporkan (jadi tersangka)," beber Ichan.

"Kalau kami bisa mengalirkan air tapi legal standing kami apa? Minimal para pihak berani menjamin. Dulu juga atas dasar itu juga kami masuk (melakukan pengeboran air) karena kepentingan masyarakat," lanjut Ichan.

Selama krisis air terjadi di Gili Meno, beberapa masyarakat juga mendesak agar PT GNE dan PT BAL membuka kran air untuk masyarakat. Meski begitu, aliran air tidak bisa dibuka karena tidak ada yang menjamin.

"Kalau diperintahkan kami siap buka aliran air. Sejauh ini akan dibicarakan. Untuk menjelaskan persoalan ini. Intinya saya sangat berharap tapi itu siapa yang menjamin ka i kan (agar tidak tersandung kasus hukum)," ujar Ichan.

Menurut dia, RUPS tahun ini menjadi spesial. Karena periodesasi jajaran direksi PT GNE berakhir. "Pasti direktur berganti ya," katanya.

Sebelumnya, Direktur PT GNE Samsul Hadi dan PT Berkah Air Laut (BAL) William John Matheson di Gili Trawangan dan Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, ditangkap seusai diduga melakukan pengeboran air ilegal di Gili Trawangan dan Meno.




(nor/iws)

Hide Ads