Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB bakal menghapus program Beasiswa NTB. Program beasiswa itu akan dihapus karena dianggap hanya pemenuhan janji kampanye mantan Gubernur-Wakil Gubernur NTB, Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalillah.
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan sebelumnya program itu telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) NTB 2018-2023. Dalam analisisnya, program Beasiswa NTB telah melampaui target yang tertuang dalam RPJMD.
Selain itu, Lalu Gita merasa tak perlu melanjutkan program tersebut lantaran memang sedari awal beasiswa NTB dicanangkan sebagai janji kampanye mantan Gubernur Zulkieflimansyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami evaluasi ketika itu masuk dalam RPJMD, itu sudah melampaui target. Kenapa dia masuk menjadi RPJMD? Karena itu kebijakan Gubernur sebelumnya dalam kampanye politik," jelas Lalu Gita, Senin (20/11/2023).
"Sekarang kan saya ndak ada kampanye, di dalam menuangkan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024. Kan kami juga mau menyehatkan APBD. Teman-teman, secara teknokratik menyisir anggaran yang ada. Kemudian dipilah," imbuhnya.
Namun, Lalu Gita memastikan tetap menggelontorkan anggaran beasiswa pada APBD 2024. Anggaran itu bakal dialirkan untuk mahasiswa NTB yang saat ini masih berkuliah (on going) di luar negeri.
"Kalau yang on going tetap dibiayai di 2024. Ini kemanusiaan, sampai mereka tuntas dong," paparnya.
Lalu Gita tak merinci berapa besaran anggaran pada APBD 2024 yang akan disalurkan untuk program beasiswa. Termasuk juga dirinya beluk mengetahui secara pasti berapa mahasiswa on going NTB yang saat ini masih tersisa.
Lalu Gita menjelaskan, pada awalnya, Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalillah mengaku tak akan menggunakan anggaran dari APDB untuk membiayai program beasiswa. Mereka, kata Lalu Gita saat awal menjabat mengaku bakal mencari sumber anggaran lewat Corporate Social Responsibility (CSR) untuk program beasiswa.
"Walaupun sumber anggaran awal beasiswa itu karena bukan kewenangan provinsi, Pak Gubernur saat itu mengatakan sumber anggaran dari CSR, tapi faktanya kita pakai APBD," jelasnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya,...
Diketahui, sejak diluncurkan pada 2018, penerima program Beasiswa NTB telah mencapai 4.625 orang. Dari 4.625 mahasiswa tersebut, sebanyak 731 mahasiswa melanjutkan pendidikan di luar negeri dan sisanya, 3.894 mahasiswa di universitas dalam negeri.
Mengusung tagline lahirkan 1.000 cendekia, Beasiswa NTB dikelola oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB. Awalnya, anggaran program tersebut ditarik dari donatur maupun CSR. Namun, sejak 2020 silam, pembiayaan program Beasiswa NTB dianggarkan melalui APBD.
Pada APBD-P 2022, dianggarkan sekitar Rp 34 miliar untuk beasiswa NTB. Kemudian, detikBali belum mendapatkan total anggaran yang digelontorkan pemprov NTB untuk program beasiswa pada 2021-2023.
Program Beasiswa NTB Luar Negeri terbagi menjadi tiga jenis yakni, kategori A Beasiswa NTB yang dibiayai secara penuh. Komponen yang dibiayai pada kategori ini yakni, Tuition Fee, Living Allowance (LA), Application Fee, Health Insurance dan Flight (Round Trip).
Baca juga: UMP NTB 2024 Naik Rp 72 Ribu, Jadi Segini! |
Selanjutnya kategori B, beasiswa dibiayai sebagian, komponen yang dibiayai oleh LPP NTB diantaranya, Application Fee, Visa Application Fee dan Flight. Komponen lainnya bisa dibiayai oleh orang tua/wali.
Sedangkan untuk kategori C, merupakan beasiswa NTB untuk short course, internship, dan program pengembangan yang pendanaannya bisa partikal funded atau fully funded.
Simak Video "Video: Eks Wabup Sumbawa Dewi Noviany Ditahan Terkait Kasus Korupsi Masker"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/nor)