Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Pemprov berencana merehab Kantor Gubernur dengan anggaran Rp 40 miliar.
Di sisi lain, program Beasiswa NTB akan dihapus. Anggaran merenovasi Kantor Gubernur NTB tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) NTB 2024.
Alasan Rehab Kantor Gubernur
Menurut Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, kondisi Kantor Gubernur saat ini kurang representatif. Padahal, pada tahun depan, NTB akan menjadi menjadi tuan rumah sejumlah event Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), MotoGP.
Banyak tamu yang akan berkunjung ke Kantor Gubernur. "Mesti ada kantor Gubernur yang layak," tutur Lalu Gita, Senin (20/11/2023).
Menurut Lalu Gita, Kantor Gubernur NTB nyaris tak pernah mengalami perbaikan yang berarti sejak dibangun pada 1977-1978. Padahal, sejumlah organisasi masyarakat, mahasiswa kadang meminjam Kantor Gubernur untuk menghelat acara.
Renovasi Kantor Gubernur NTB, Lalu Gita melanjutkan, juga akan meliputi pengecekan instalasi listrik. Sebab, makin banyaknya kegiatan di Kantor Gubernur, perlu disokong dengan daya dan fasilitas lain yang memadai.
"Jangan sampai gedung tua, kurang perawatan kurang perhatian nanti terjadi musibah kebakaran dan lain-lain," ungkap Lalu Gita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beasiswa NTB Janji Kampanye
Pemprov NTB bakal menghapus program Beasiswa NTB. Program beasiswa itu akan disetip karena merupakan janji kampanye mantan Gubernur-Wakil Gubernur NTB, Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalillah.
Lalu Gita mengatakan Beasiswa NTB telah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) NTB 2018-2023. Menurut dia, program Beasiswa NTB telah melampaui target yang tertuang dalam RPJMD itu.
"Kami evaluasi ketika itu masuk dalam RPJMD, itu sudah melampaui target. Kenapa dia masuk menjadi RPJMD? Karena itu kebijakan Gubernur sebelumnya dalam kampanye politik," jelas Lalu Gita, Senin.
Lalu Gita tidak berkampanye atau berjanji melanjutkan program tersebut. Selain itu, penghapusan Beasiswa NTB itu untuk menyehatkan postur anggaran daerah 2024.
Hanya untuk Mahasiswa yang Masih Kuliah di Luar Negeri
Lalu Gita memastikan akan menggelontorkan anggaran beasiswa pada APBD 2024. Namun, hanya untuk mahasiswa NTB yang saat ini masih berkuliah (on going) di luar negeri.
"Ini kemanusiaan, sampai mereka tuntas dong," paparnya.
Lalu Gita tak merinci berapa besaran anggaran pada APBD 2024 yang akan disalurkan untuk program tersebut. Termasuk juga dirinya beluk mengetahui secara pasti berapa mahasiswa NTB yang saat ini masih kuliah dan menjadi penerima Beasiswa NTB.
Program Mahasiswa NTB
Sejak diluncurkan pada 2018, penerima program Beasiswa NTB telah mencapai 4.625 orang. Dari 4.625 mahasiswa tersebut, sebanyak 731 mahasiswa melanjutkan pendidikan di luar negeri dan sisanya, 3.894 mahasiswa di universitas dalam negeri.
Mengusung tagline lahirkan 1.000 cendekia, Beasiswa NTB dikelola oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB. Awalnya, anggaran program tersebut ditarik dari donatur maupun CSR.
Sejak 2020, pembiayaan program Beasiswa NTB dianggarkan melalui APBD. Pada APBD-P 2022, Pemprov NTB menganggarkan Rp 34 miliar untuk program tersebut.
Program Beasiswa NTB Luar Negeri terbagi menjadi tiga jenis yakni, kategori A Beasiswa NTB yang dibiayai secara penuh. Komponen yang dibiayai pada kategori ini yakni, Tuition Fee, Living Allowance (LA), Application Fee, Health Insurance dan Flight (Round Trip).
(gsp/iws)