Direktur PT Perusahaan Air Minum Giri Menang (AMGM) Lalu Ahmad Zaini menuturkan tingkat kebocoran air di Lombok Barat dan Kota Mataram mencapai 35 persen. Non-revenue water (NRW) itu disebabkan pipa air milik PT AMGM sudah berusia puluhan tahun.
Zaini menuturkan penyebab lainnya kebocoran air adalah pipa rusak karena proyek pelebaran jalan. "Hal ini berdampak pada pelayanan suplai air di masyarakat terutama yang berada di kawasan jauh dari pipa utama," tuturnya kepada detikBali, Kamis (19/10/2023).
Zaini belum bisa memastikan berapa kerugian yang dialami perusahaan daerah itu akibat kebocoran air. "Untuk kerugian, kami tidak bisa taksir," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu upaya dari PT AMGM menekan kebocoran air, Zaini melanjutkan, adalah mengirim sejumlah pegawainya belajar ke Perbadan Perbekalan Air (PBA) Pulau Penang Sdn Bhd Malaysia. Menurut dia, pengelolaan air oleh PBA cukup baik dan bisa menekan kebocoran.
Zaini menambahkan selain dari PT AMGM ada ratusan lainnya pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dikirim belajar ke Malaysia. Totalnya, ada 300 pegawai dari 436 anggota Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi).
(gsp/iws)