Keluarga Ungkap Hal Ganjal di Balik Tewasnya Dosen UIN Solo

Round Up

Keluarga Ungkap Hal Ganjal di Balik Tewasnya Dosen UIN Solo

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 27 Agu 2023 09:07 WIB
Fatin Nabila Fitri dan Prof. Moh Hasil Tamzil, adik dan ayah kandung Dian dosen UIN Solo yang dibunuh tukang bangunan di Mataram, Sabtu (26/8/2023). (Ahmad Viqi/detikBali)
Fatin Nabila Fitri dan Moh Hasil Tamzil, adik dan ayah kandung Dian dosen UIN Solo yang dibunuh tukang bangunan, Mataram, NTB, Sabtu (26/8/2023). Foto: Ahmad Viqi/detikBali
Mataram - Pembunuhan terhadap Wahyu Dian Silviani (34) menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Bahkan, kepergian dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Solo, Jawa Tengah, itu menyisakan hal yang mengganjal bagi keluarga.

Ayah Dian, Moh. Hasil Tamzil, mengungkapkan masih ada yang mengganjal dari pembunuhan putrinya itu meski pelaku DF sudah ditangkap. Hasil menyanggah Dian berkata kasar ke DF karena anak sulungnya itu selalu bersikap sopan kepada siapa pun.

"Pelaku (DF) katanya diumpat dengan kata-kata kasar. Itu tidak wajar karena anak saya ini termasuk orang yang tidak terlalu banyak bicara," ujar Hasil seusai pemakaman Dian di Lingkungan Pajeruk Sejahtera, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (26/8/2023).

Tamzil berharap agar polisi di Solo lebih jeli menguak tabir di balik meninggalnya putrinya itu pada Rabu malam (23/8/2023). "Ini ada sesuatu yang tersembunyi di balik pengakuan itu. Saya yakin ada sesuatu di balik semua ini," kata Tamzil curiga.

Adik kandung Dian, Fatin Nabila Putri, menduga apa yang diakui oleh DF sebelum membunuh kakaknya itu semuanya fitnah. DF mengaku sempat ditegur oleh Dian pada Senin (21/8/2023).

Setelah Nabila mengecek komunikasi terakhir Dian pada Senin (21/8/2023). Saat itu kakaknya dan teman-temannya tengah berada di kampus mengikuti kegiatan lembaga mulai pagi hingga malam. Berikut ini fakta-fakta pembunuhan Dosen UIN Solo itu.

Keluarga Bantah Dian Memaki Tukang Bangunan

Nabila ragu kakaknya memaki DF. Perempuan berusia 22 tahun itu justru merasa ada hal yang mencurigakan selama dua minggu menemani kakaknya di Perumahan Graha Sejahtera Tempel, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menurut dia, Dian hanya mengecek rumahnya yang tengah dibangun oleh DF. Bahkan, kakaknya selalu membelikan es dan gorengan untuk empat tukang yang mengerjakan renovasi rumah Dosen UIN Solo tersebut.

Bahkan, Dian sempat ragu untuk menegur DF lantaran salah mendirikan tembok. Dosen tersebut justru mengurungkan niat meminta DF dan tiga tukang lainnya untuk merevisi pekerjaanya yang salah tersebut.

"Terus kok bisa dia (DF) bilang kakak saya negur dia kalau kerjaannya jelek dan tolol-tololin dia," ungkap Nabila.

Sempat Dengar Suara Kaki di Atap Rumah

Fatin Nabila Fitri sempat mendengar suara langkah kaki di atas genting rumah kakaknya saat pertama kali menginap pada 3 Agustus 2023 di Perumahan Graha Sejahtera Tempel. Nabila menginap di sana sejak 3-17 Agustus 2023.

Suara kaki itu terdengar tepat di atas kamar mandi pada dini. "Kami waktu itu dengar suara langkah kaki di atas genting," tuturnya.

Setelah mendengar suara kaki yang melangkah, Nabila akhirnya membangunkan Dian. Bahkan, Nabila pura-pura batuk dan menyetel lagu untuk mengusir orang yang diduga berada di atas genting tersebut. "Kakak saya was-was cari pisau. Saya cari cutter karena takut," ungkapnya.

Waktu itu, kata Nabila, kondisi rumah yang ditempati Dian sedang direnovasi oleh DF bersama tiga orang tukang lainnya.

Pada 13 Agustus 2023, Nabila berangkat ke Yogyakarta meninggalkan Dian sendirian di rumah tersebut. Semua barang-barang milik Nabila dan Dian dititipkan ke kerabat di perumahan di pusat Kota Solo.

Setelah kembali dari Jogja ke Solo, Nabila dan Dian kembali mendengar suara kaki di atas genting. "Tapi pas itu kurang jelas suaranya," ujarnya.

Suasana Duka di Pemakaman Dosen UIN Solo

Suasana penuh duka mengiringi prosesi pemakaman Wahyu Dian Silviani di Lingkungan Pejeruk Sejahtera, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, NTB, Sabtu. Seluruh keluarga serta kerabat hadir di pemakaman.

Mereka melantunkan doa-doa dan membaca ayat-ayat Alquran sebelum meninggalkan makam. Sehari sebelumnya, rumah orang tua Dian dipenuhi pelayat.

Sebagian besar adalah tetangga di sekitar rumah orang tua Dian. Karangan bunga juga banyak berjejer di rumah duka.

DF Mengaku Sakit Hati

Motif DF membunuh Dian terungkap. Kepada polisi, DF mengaku sakit hati lantaran ditegur oleh Dian yang tidak puas dengan hasil pekerjaannya.

Dian menegur DF pada Senin (21/8/223). Saat itu, DF tengah bekerja merenovasi rumah Dian di Perumahan Graha Sejahtera Tempel.

Teguran itu rupanya membuat DF sakit hati. Dia merencanakan untuk membalas sakit hatinya yang kemudian direalisasikan dua hari kemudian.

Selama rumahnya direnovasi, Dian menumpang di rumah milik temannya, yang berada tepat di samping rumahnya. Pada Rabu malam (23/8/2023) DF lantas mendatangi rumah tersebut.

"Saya naik pagar depan, naik ke atap. Lalu di belakang itu tandon air, saya masuk dari situ," kata DF saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Gatak.

Saat menyusup masuk, DF memakai sarung tangan medis, menggunakan buff penutup wajah, dan membawa pisau.

"Dia (korban) sudah tidur di ruang tengah (ruang tamu)," ucapnya.

DF mengaku Dian sempat terbangun dan mencoba melawan. Dengan keji dia akhirnya membunuh Dian dengan pisau yang dibawanya.

"Korban sempat melawan, sempat mau merebut pisau," ucapnya.

Setelah Dian tak bernyawa, DF sempat membersihkan bercak darah yang menempel di tubuhnya. Dia juga menutup jasad Dian dengan kasur lantai.

Pelaku kemudian pergi lewat pintu depan dan melompat pagar rumah untuk meninggalkan TKP. Sesampainya di rumah, DF melepas baju dan dibungkus plastik untuk dibakar di area persawahan.


(gsp/gsp)

Hide Ads