Dosen UIN Raden Mas Said Solo Wahyu Dian Silviani tewas diduga dibunuh oleh tukang bangunan berinisial DF (23). Pihak keluarga dosen menyebut ada yang mengganjal dalam kasus pembunuhan itu.
Sebelumnya, pihak keluarga tak begitu percaya bahwa DF membunuh Dian karena sakit hati atas ucapan korban. Beberapa hari sebelum kejadian, pihak keluarga juga diteror suara langkah kaki di atas genteng rumah.
Polisi lantas merespons ucapan keluarga. Apa yang dikatakan keluarga, akan menjadi masukan bagi kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari detikJateng, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan saat ini tengah melengkapi berkas usai berhasil menangkap pelaku DF. Pelaku diketahui merupakan tukang bangunan yang tengah bekerja merenovasi rumah korban.
"Untuk kasus tetap kami tindak lanjuti terus dan manakala ada info-info baru kami terus melaksanakan penyidikan dan untuk saat ini kami melengkapi berkas-berkas dan administrasi," kata Sigit, Minggu (27/8/2023).
Terkait teror suara langkah kaki, Sigit mengaku baru mengetahui kabar tersebut dari media. Namun, dari pihak kepolisian tetap terbuka jika ada informasi baru yang disampaikan.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Dosen UIN Solo |
"Dari kepolisian mungkin semaksimal mungkin berupaya kalau ada informasi itu, ayo kalau saya, dari mana," ucapnya.
Pihaknya juga telah meminta keterangan dari rekan pelaku sesama pekerja. Kesimpulan sementara, perbuatan keji itu dilakukan hanya sendiri oleh DF (23).
"Dari kepolisian itu sudah berupaya semaksimal mungkin semua kawan 5 atau 10 diinterogasi, dari situ dijadikan analisa. Tidak ada jejak lain selain dia (DF) saat ini kepolisian. Dia single, sendirian tidak ada kawannya saat eksekusi, dilihat fakta yang ada," ujarnya.
Sigit menerangkan, dari keterangan tersangka, DF sudah berencana menghabisi Wahyu Dian sejak Senin (21/8) dan Selasa (22/8). Namun, rencana itu gagal karena saat hendak ke rumah korban sudah banyak orang.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
"Hari ketiga tanggal 23 sudah mempersiapkan pakai buff yang menutup mulut sampai leher, biar tidak terlihat," pungkasnya.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Dosen UIN Solo |
Diberitakan sebelumnya, adik kandung Dian, Fatin Nabila Putri mengungkap, sejak awal dia menginap di rumah tersebut pada 3 Agustus 2023, sudah ada hal-hal yang mencurigakan. Dia dan kakaknya mendengar suara langkah kaki di atas genting rumahnya.
Hal itu membuat dia dan kakaknya merasa ketakutan hingga berusaha mengusir orang yang di atap rumahnya dengan menyetel musik dan pura-pura batuk.
"Kakak saya waswas cari pisau. Saya cari cutter karena takut," ungkapnya.
Simak Video "Ayah Dosen UIN Solo yang Dibunuh Tak Percaya Anaknya Mengasari Pelaku"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/gsp)