Sebanyak 39 desa yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terancam akan mengalami kekeringan di puncak musim kemarau Agustus 2023. Meski begitu, pemerintah daerah setempat telah siaga untuk menyalurkan bantuan air bersih.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Isyrah mengungkapkan dari 39 desa terdeteksi 120 titik yang terancam akan mengalami kekeringan.
"Berdasarkan data yang kami laporkan ke pemerintah provinsi, ada 39 desa yang statusnya siaga darurat," ungkap Isyrah pada detikBali, Sabtu (12/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isyrah menyebut jumlah desa yang terancam kekeringan telah terdeteksi jauh sebelum surat edaran yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Lombok Barat tentang peringatan dini kekeringan.
"Yang dirilis BMKG tanggal 10 Agustus 2023 pun Kabupaten Bima masih siaga. Kabupaten Bima seperti halnya Provinsi NTB masih status siaga darurat," ucapnya.
Isyrah mengungkapkan saat ini BPBD sudah mulai menyalurkan air bersih kepada warga. Droping air dilakukan kepada warga yang mengajukan permintaan.
"Kami juga sudah menyalurkan air bersih kepada desa yang telah mengajukan permintaan kebutuhan air. Sampai hari ini, sudah 14 desa yang telah mendapatkan bantuan air bersih," ungkapnya.
Berikut daftar 39 desa yang terancam akan mengalami kekeringan di Kabupaten Bima.
Kecamatan Woha
- Samili
- Kalampa
- Waduwani
- Dadibou
- Naru
Kecamatan Wawo
- Pesa
- Ntori
- Kombo
- Raba
Kecamatan Palibelo
- Ragi
- Tonggondoa
- Panda
- Belo
- Tonggorisa
- Dore
- Bre
- Ntonggu
- Teke
- Nata
- Padolo
- Roi
Kecamatan Belo
- Lido
- Ngali
- Renda
- Cenggu
Kecamatan Donggo
- Doridungga
- O'o
- Mbawa
- Bajo
Kecamatan Soromandi
- Bajo
- Kananta
Kecamatan Bolo
- Sanolo
- Rada
Kecamatan Madapangga
- Madawau
- Rade
- Monggo
Kecamatan Monta
- Monta
Kecamatan Parado
- Parado Rato
Kecamatan Wera
- Tawali
- Nunggi
(nor/nor)