Warga Desa Rato dan Leu, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sepakat berdamai. Warga dua desa tetan itu nyaris bentrok dan bersitegang seusai terjadinya pembacokan.
"Sudah islah (damai) siang tadi," ucap Kapolsek Bolo, AKP Nurdin, dikonfirmasi detikBali, Kamis, (20/2/2025).
Nurdin mengatakan kesepakatan damai kedua belah pihak dilakukan di MapolsekBolo. Turut dihadiri paraMuspika seperti, CamatBolo,DanramilBolo, Kepala Desa (Kades)Leu, KadesRato, hingga tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dua d
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
esa.
"Termasuk juga terduga pelaku dan korban pembacokan dari Desa Leu dan Rato yang didampingi para orang tuannya masing-masing," katanya.
Menurut Nurdin, kedua belah pihak, baik warga dari Desa Leu dan Rato tidak ingin masalah terus berkepanjangan. Mengingat antara warga dua Desa tetanggaan itu masih bersaudara satu sama lain.
"Kita harapkan setelah islah ini mengakhiri kasus pembacokan. Dan kedepan tidak lagi muncul hal-hal yang bisa menganggu Kamtibmas," harap Nurdin.
Sebelumnya, warga Desa Leu dan Rato nyaris bentrok pada Sabtu (15/2/2025) malam. Hal itu dipicu pembacokan empat warga dari dua desa itu.
Pasca insiden itu, sekelompok warga Desa Rato memblokade jalan Lintas Bima-Sumbawa tepatnya di Cabang Donggo pada Rabu (19/2/2025). Mereka menuntut terduga pelaku pembacokan ditangkap.
(hsa/hsa)