Jalan Lintas Bima-Sumbawa Diblokade, Warga Dua Desa Nyaris Bentrok

Jalan Lintas Bima-Sumbawa Diblokade, Warga Dua Desa Nyaris Bentrok

Rafiin - detikBali
Rabu, 19 Feb 2025 15:28 WIB
Blokade jalan di Cabang Donggo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB, Rabu, (19/2/2025).
Blokade jalan di Cabang Donggo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB, Rabu, (19/2/2025). (Foto: dok. Istimewa)
Bima -

Warga memblokade Jalan lintas Bima-Sumbawa, tepatnya di Cabang Donggo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Aksi ini terjadi sebagai dampak dari kasus pembacokan yang nyaris memicu bentrokan antara warga Desa Rato dan Desa Leu, Sabtu (15/2) lalu.

"Aksi pemblokiran dimulai sekitar pukul 12.30 Wita hingga pukul 15.00 Wita ini masih berjalan," ujar seorang warga sekitar, Ko'o Al Muhdar, saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (19/2/2025).

Ko'o menjelaskan, aksi pemblokiran dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kasus pembacokan yang menimpa M Halif Fatulikhsan atau Alif (24), warga Desa Rato. Warga menuntut agar terduga pelaku segera ditangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menuntut agar pelaku pembacokan terhadap Alif segera ditangkap," katanya.

Warga memblokade jalan dengan batu besar dan balok yang diletakkan di bahu hingga badan jalan. Mereka juga membakar puluhan ban bekas, sehingga mengganggu arus lalu lintas di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Untuk saat ini, arus lalu lintas diarahkan ke jalur lain, yakni di jalur Pasar Sila dan Pos Polisi lama," tambahnya.

Kapolsek Bolo, AKP Nurdin, menyatakan pihaknya telah melakukan pendekatan persuasif dan meminta warga membuka kembali akses jalan yang diblokade.

"Sedang dilakukan pendekatan persuasif," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa aksi blokade ini merupakan bentuk protes warga Desa Rato, yang menuntut penangkapan terduga pelaku pembacokan. Berdasarkan hasil koordinasi dengan warga Desa Leu, mereka meminta waktu hingga Sabtu untuk menyelesaikan masalah ini secara internal. Namun, sebagian warga dari Desa Rato tidak sabar menunggu.

"Menuntut pelaku pembacokan ditangkap. Hasil koordinasi, warga Desa Leu minta kesempatan sampai dengan hari Sabtu. Namun, yang lain tidak sabaran," imbuhnya.

Adapun ketegangan antara warga Desa Leu dan Rato bermula pada Sabtu (15/2) malam akibat masalah sepele yang berujung pada pembacokan dan menyebabkan empat orang terluka.

Peristiwa bermula ketika seorang warga Desa Leu, Iwan Kurniawan (21), dibacok oleh M Halif Fatulikhsan alias MHF (24) asal Desa Rato. MHF diduga menyerang Iwan dengan parang di rumah korban. Akibat insiden ini, empat orang menjadi korban pembacokan.

"Totalnya ada empat orang yang terkena bacok. Tiga orang warga Desa Leu dan satu orang warga Desa Rato," imbuhnya.

Insiden ini membuat warga Desa Leu terpancing emosi dan berupaya memasuki perkampungan Desa Rato untuk mencari terduga pelaku lainnya.

"Namun, aksi ini dapat dicegah oleh anggota Polsek Bolo sehingga warga kembali berkumpul di Cabang Donggo. Tak lama kemudian, mereka membubarkan diri dan kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Nurdin.




(dpw/gsp)

Hide Ads