Gubernur NTB Angkat Bicara soal Dubes RI untuk Turki: Presiden Pun Pantas

Mataram

Gubernur NTB Angkat Bicara soal Dubes RI untuk Turki: Presiden Pun Pantas

Helmy Akbar - detikBali
Rabu, 03 Mei 2023 18:13 WIB
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menilai Dubes RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal yang diusulkan maju pada Pilgub 2024 merupakan pantas jadi presiden sekalipun.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menilai Dubes RI Lalu Muhammad Iqbal yang diusulkan maju pada Pilgub 2024 merupakan pantas jadi presiden sekalipun. (Helmy Akbar/detikBali).
Mataram -

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah angkat bicara perihal rencana Duta Besar (Dubes) RI Lalu Muhammad Iqbal untuk Turki maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut Iqbal punya kapasitas dan kapabilitas tak hanya sebagai gubernur. "Pak Iqbal sahabat saya sejak kecil, beliau sosok yang hebat, bagus. Anak NTB yang hebat," ujarnya saat ditemui di acara Halal Bihalal di Pendopo NTB pada Rabu (3/5/2023).

Menurutnya, siapapun, tak hanya Iqbal berhak menentukan arah petualangan politiknya. Termasuk menjadi gubernur. Ia secara eksplisit memberi komentar perihal semakin kuatnya dorongan agar ada calon alternatif di Pilgub NTB 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua orang bisa jadi calon, jangan juga mensakralkan posisi gubernur seakan-akan banyak orang yang nggak bisa. Ini Pak Sekda bisa jadi cagub alternatif juga," katanya.

Namun, Zulkieflimansyah mengaku anak NTB harus bermimpi besar. Tidak hanya sekadar menjadi gubernur. Tapi juga mesti bisa bersaing untuk merebut jabatan direktur jenderal, menteri, hingga presiden.

ADVERTISEMENT

"Kayak Pak Iqbal misalnya, jangankan jadi gubernur, dirjen, menteri, sampai jadi presiden pun pantas. Saatnya kita bukan saling men-downrade. Jangan disangkanya kita nyinyir-nyinyir menyebut orang pantas. Coba anda bandingkan saja dengan dirjen dan menteri di tempat lain, orang kita bisa kok," terang Zulieflimansyah.

Ia menekankan secara psikologis, orang NTB harus mulai memberikan keyakinan kepada generasinya bahwa mereka mampu bersaing menempati posisi-posisi strategis di kancah nasional.

Sebab, jika tidak demikian, tidak ada orang yang akan mau memperjuangkan nasib daerahnya jika memiliki mental yang sempit.

"Jadi kalau dikatakan Pak Iqbal pantas atau ndak jadi gubernur, jangankan gubernur, presiden pun pantas. Apa TGB, pantas jadi wapres, jangankan wapres, presiden pun bisa," jelasnya.

"Jangan dipikir seakan-akan menjadi Gubernur, Bupati, Wali Kota itu mewah amat, semua orang bisa. Itu harus disosialisasikan, jangan terkesan menakutkan," imbuhnya.

Sebelumnya, Dubes RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal merespons perihal dukungan kepada dirinya agar pulang kampung menjadi Gubernur NTB.

Iqbal yang juga lahir di Praya Lombok Tengah itu tak menampik selalu ada panggilan jiwa untuk mengabdi, membangun kampung halaman dan menjadi pelayan masyarakat tanah kelahiran. Perasaan dan kegelisahan itu dinilainya sangat lumrah.

"Normal kan ya. Saya lahir dan besar di situ. Pasti ingin melihat kebaikan dan perbaikan di kampung halaman sendiri. Pasti ada kegelisahan soal kampung halaman dan pasti ada keinginan menjawab kegelisahan itu sendiri. Apalagi saya sudah di puncak karir saya sebagai diplomat, rasanya hidup sudah selesai, perlu memperluas ladang pengabdian," kata Iqbal pada Selasa (2/5/2023).

Ketua IV Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) itu mengapresiasi jika ada kelompok masyarakat yang menyandarkan harapan menjadi Gubernur NTB pada dirinya.

Kendati demikian, Iqbal mengakui tentu bukan hanya namanya yang digadang-gadang untuk maju di Pilgub NTB 2024 mendatang.

"Wajar saja kalau masyarakat mengekspresikan harapannya. Momentumnya kan memang tahun politik. Kehormatan buat saya menjadi bagian dari harapan itu. Tapi kan juga banyak nama-nama lain yang diharapkan," katanya.

Disinggung ihwal sejumlah catatan yang masih perlu dikoreksi dari NTB, seperti manajemen birokrasi dan tata kelola keuangan yang belum baik, penurunan angka kemiskinan yang cenderung melambat, sektor industrialisasi, hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB yang berada pada urutan ke 29 dari 34 provinsi di Indonesia dengam capaian 69,46 pada 2022.

Masalah-masalah yang ada tersebut, bisa menjadi pengingat untuk tidak mudah berpuas diri. "Alhamdulillah kalau masih panjang catatan perbaikan. Itu artinya jangan cepat berpuas diri, harusnya memang begitu. Itu yang membuat kita terus bergerak maju," kata Iqbal.

Kendati demikian, Iqbal menuturkan bahwa tidak elok untuk membahas perkara Pilgub NTB terlalu dini. Ia menghormati Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang saat ini masih menjabat.

Iqbal berharap nakhoda NTB saat ini yakni Zulkieflimansyah - Sitti Rohmi Djalilah dapat menyelesaikan kepemimpinannya dengan baik.

"Tapi soal maju di pilgub sebaiknya kita tidak bahas itu. Tidak etis buat saya, sementara sahabat saya Pak Zul dan Bu Rohmi masih efektif menjabat. Kita doakan saja di sisa waktu yang ada beliau berdua diberikan kemudahan dalam menuntaskan target-target prioritas beliau berdua," harap Iqbal.

Sebagaimana diketahui, masa jabatan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah memimpin NTB akan purna pada 19 September 2023. Setelahnya, akan ada penjabat gubernur (Pj) yang akan memimpin NTB hingga terpilihnya Gubernur-Wakil Gubernur berikutnya yang menurut jadwal akan dihelat pada akhir 2024.




(BIR/gsp)

Hide Ads