.webp)
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menghadapi kelebihan kapasitas atau overkapasitas. Upaya untuk mengusulkan pembangunan gedung baru sudah muncul, tapi terhambat karena tidak tersedianya lahan.
Kepala Rutan Kelas IIB Bima, Tajudinur mengatakan kondisi rutan saat ini, sudah tak mampu lagi menampung warga binaan (WB) yang jumlahnya terus bertambah. Bahkan seluruh ruangan sudah terisi penuh melebihi kapasitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah penghuni (WB) tidak sebanding dengan kapasitas ruang hunian yang tersedia," katanya kepada detikBali, Kamis, (11/12/2025).
Tajudinur menyebutkan saat ini Rutan Bima dihuni sebanyak 463 orang yang didominasi kasus narkotika. Rinciannya 234 orang tahanan dan 299 narapidana (napi). Sementara daya tampung idealnya hanya untuk 127 orang.
"Overkapasitas 364 orang. Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun. Bahkan Rutan Bima pernah menampung WB hingga 500 orang," ujarnya.
Selain daya tampung yang sudah melebihi kapasitas, ia mengaku kondisi bangunan Rutan Bima saat ini sudah tidak layak dan tak lagi memadai. Sehingga perlu dibangun lapas baru. Namun kendala utama yang dihadapi yakni tidak adanya lahan.
"Harus dan perlu dibangun lapas. Tapi kendalanya utamanya adalah keterbatasan lahan," katanya.
Untuk itu, Tajudinur berharap kepada pemerintah daerah agar menyiapkan lahan. Hal itu sebagai dasar bagi pihaknya untuk mengajukan pembangunan Lapas baru di Bima kepada Pemerintah Pusat.
"Kalau ada lahan yang disiapkan pemerintah daerah, kami akan segera usulkan pembangunan lapas ke pusat," imbuhnya.
(nor/nor)
