Dubes RI yang Diminta Jadi Gubernur NTB Malah Disebut Layak Presiden

Round Up

Dubes RI yang Diminta Jadi Gubernur NTB Malah Disebut Layak Presiden

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 04 Mei 2023 08:56 WIB
Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal. (Foto: Istimewa)
Foto: Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal. (Foto: Istimewa)
Mataram -

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah memastikan tidak maju lagi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. Nama Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal pun muncul sebagai sosok yang dinilai layak sebagai Gubernur NTB.

Sosok Lalu Muhammad Iqbal

Zulkieflimansyah menyebut Iqbal punya kapasitas dan kapabilitas tak hanya sebagai gubernur. "Pak Iqbal sahabat saya sejak kecil, beliau sosok yang hebat, bagus. Anak NTB yang hebat," ujarnya saat ditemui di acara Halal Bihalal di Pendopo NTB pada Rabu (3/5/2023).

Menurutnya, siapapun, tak hanya Iqbal berhak menentukan arah petualangan politiknya. Termasuk menjadi gubernur. Ia secara eksplisit memberi komentar perihal semakin kuatnya dorongan agar ada calon alternatif di Pilgub NTB 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua orang bisa jadi calon, jangan juga mensakralkan posisi gubernur seakan-akan banyak orang yang nggak bisa. Ini Pak Sekda bisa jadi cagub alternatif juga," katanya.

Namun, Zulkieflimansyah mengaku anak NTB harus bermimpi besar. Tidak hanya sekadar menjadi gubernur. Tapi juga mesti bisa bersaing untuk merebut jabatan direktur jenderal, menteri, hingga presiden.

ADVERTISEMENT

"Kayak Pak Iqbal misalnya, jangankan jadi gubernur, dirjen, menteri, sampai jadi presiden pun pantas. Saatnya kita bukan saling men-downrade. Jangan disangkanya kita nyinyir-nyinyir menyebut orang pantas. Coba anda bandingkan saja dengan dirjen dan menteri di tempat lain, orang kita bisa kok," terang Zulieflimansyah.

Dinilai Jadi Presiden pun Pantas

Zul menekankan secara psikologis, orang NTB harus mulai memberikan keyakinan kepada generasinya bahwa mereka mampu bersaing menempati posisi-posisi strategis di kancah nasional.

Sebab, jika tidak demikian, tidak ada orang yang akan mau memperjuangkan nasib daerahnya jika memiliki mental yang sempit.

"Jadi kalau dikatakan Pak Iqbal pantas atau nggak jadi gubernur, jangankan gubernur, presiden pun pantas. Apa TGB, pantas jadi wapres, jangankan wapres, presiden pun bisa," jelasnya.

"Jangan dipikir seakan-akan menjadi gubernur, bupati, wali kota itu mewah amat, semua orang bisa. Itu harus disosialisasikan, jangan terkesan menakutkan," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, masa jabatan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah memimpin NTB akan purna pada 19 September 2023. Setelahnya, akan ada penjabat gubernur (Pj) yang akan memimpin NTB hingga terpilihnya Gubernur-Wakil Gubernur berikutnya yang menurut jadwal akan dihelat pada akhir 2024.

Respons Dubes Iqbal

Lalu Muhammad Iqbal merespons munculnya dukungan agar dirinya maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. Ia diminta pulang kampung dan membangun NTB dengan menjadi gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pria kelahiran Praya, Lombok Tengah, itu berterima kasih atas dorongan tersebut. Kendati belum memberi keputusan untuk maju dalam Pilgub NTB, Iqbal mengaku memiliki panggilan jiwa untuk mengabdi dan membangun tanah kelahirannya.

"Normal kan ya. Saya lahir dan besar di situ. Pasti ingin melihat kebaikan dan perbaikan di kampung halaman sendiri. Pasti ada kegelisahan soal kampung halaman dan pasti ada keinginan menjawab kegelisahan itu sendiri," kata Iqbal saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (2/5/2023).

Ketua IV Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) itu menyebut dukungan untuk maju dalam Pilgub NTB tak hanya ditujukan pada dirinya. Menurutnya, hal itu wajar karena momentum saat ini merupakan tahun politik.

Terlepas dari itu, Iqbal menyebut tugas yang diembannya sebagai diplomat saat ini merupakan puncak kariernya. "Saya sudah di puncak karir saya sebagai diplomat, rasanya hidup sudah selesai, perlu memperluas ladang pengabdian," imbuhnya.

Iqbal berharap sejumlah persoalan di masa kepemimpinan Gubernur NTB Zulkieflimansyah bisa diselesaikan dengan baik. Ia menilai pekerjaan-pekerjaan tersebut akan menjadi pondasi untuk kepemimpinan berikutnya.

"Tapi soal maju di pilgub, sebaiknya kita tidak bahas itu. Tidak etis buat saya, sementara sahabat saya Pak Zul dan Bu Rohmi masih efektif menjabat. Kita doakan saja di sisa waktu yang ada beliau berdua diberikan kemudahan dalam menuntaskan target-target prioritas beliau berdua," tandasnya.

Diminta Mudik oleh Partai Gelora

Wacana Iqbal jadi Calon Gubernur NTB dilontarkan Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Fahrurrozi. Dia menilai diplomat yang juga putra Suku Sasak itu mampu menjawab sejumlah persoalan kedaerahan di NTB.

"Di tengah sejumlah persoalan yang menerpa NTB saat ini, jalan keluarnya tampaknya ada pada Pak Iqbal," kata Fahrurrozi di Mataram, Senin (1/5/2023) malam.

Fahrurrozi mengatakan Iqbal memiliki latar belakang birokrat dan wawasan yang luas. Menurutnya, pengalaman Iqbal dalam tata kelola birokrasi itu diperlukan dalam pembangunan Bumi Gora.

"Perpaduan pemikiran yang luas tetapi bisa melakukan tindakan pengelolaan birokrasi yang efektif, salah satunya menurut saya yang bagus adalah Iqbal," imbuh pria yang akrab disapa Bajang Oji itu.

Fahrurrozi mengemukakan Turki sebagai tempat bertugas Iqbal saat ini memiliki keunggulan di sektor industri dan pariwisata. Kedua sektor itu menurutnya relevan dengan kondisi NTB.

"Kisah suskes itu perlu ditelurkan di NTB, termasuk juga pariwisata. Pengetahuan tentang industri yang dimilikinya bisa dia bawa dalam membangun industri NTB yang gagal dibangun oleh Bang Zul," tandasnya.




(hsa/gsp)

Hide Ads