.webp)
Ribuan orang se-Kota Mataram diprediksi akan membanjiri tradisi tahunan tersebut. Pemkot Mataram mengucurkan dana Rp 50 juta untuk perayaan Lebaran Ketupat tersebut.
"Penanggung jawab kegiatan ini ada di masing-masing camat, sedangkan kami sifatnya mendukung untuk menyukseskan event kalender pariwisata. Kami juga berikan dukungan anggaran Rp 50 juta untuk dua kecamatan itu," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi pada Rabu (26/4/2023).
Perayaan Lebaran Ketupat kali ini tanpa ada pembatasan pasca pandemi COVID-19. "Tahun lalu memang ada perayaan, tapi masih ada pembatasan. Sekarang kami bisa laksanakan tanpa ada batasan kunjungan," katanya.
Pemkot Mataram menggelar kegiatan Lebaran Ketupat di dua makam tersebut untuk menjaga tradisi turun temurun. Nantinya, perayaan Lebaran Ketupat akan disemarakkan dengan atraksi budaya sebagai hiburan masyarakat.
Senada dengan Denny Cahyadi, Sekretaris Dispar Kota Mataram Leni Oktavia menyebut tradisi Lebaran Ketupat di dua makam keramat tersebut agar masyarakat bisa menyaksikan langsung kearifan lokal Suku Sasak.
"Jadi kami ingin wisatawan yang sedang berada di Kota Mataram saat Lebaran Topat bisa hadir dan menyaksikan secara langsung perayaan tersebut yang sarat dengan kearifan lokal," ujarnya.
Ia juga berkoordinasi dengan berbagai asosiasi hotel dan travel untuk mengajak wisatawan baik lokal dan mancanegara yang sedang menginap untuk hadir di gelaran satu kali dalam satu tahun tersebut.
(nor/hsa)
