Nusra Sepekan: Bule Lansia Kerja di Supermarket-3 Anak Tertimbun Longsor

Terpopuler Sepekan

Nusra Sepekan: Bule Lansia Kerja di Supermarket-3 Anak Tertimbun Longsor

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 26 Mar 2023 07:37 WIB
WNA Belanda bekerja sebagai karyawan supermarket di Mataram dideportasi Kantor Imigrasi.
Foto: WNA Belanda bekerja sebagai karyawan supermarket di Mataram dideportasi Kantor Imigrasi. (Istimewa)
Mataram -

Sejumlah peristiwa di Nusa Tenggara (Nusra) selama sepekan ini menjadi sorotan pembaca detikBali. Di antaranya, bule lanjut usia (lansia) karyawan supermarket di Mataram dideportasi dan kecelakaan truk pasir di Timor Tengah Selatan (TTS) yang menewaskan empat orang.

Selanjutnya, ada peristiwa tiga anak tertimbun longsor di Manggarati Timur. Berikut rangkuman berita Nusra terpopuler sepekan, seperti dirangkum detikBali.

Lansia Belanda Karyawan Supermarket Dideportasi

Warga negara asing (WNA) asal Belanda berinisial H (66) dideportasi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram. Dia dipulangkan ke negaranya lantaran kedapatan bekerja secara ilegal di sebuah supermarket di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram Pungki Handoyo menjelaskan H diamankan pada Sabtu (11/3/2023). Saat itu, H tengah melakukan pekerjaan bongkar muat barang di supermarket tempat kerjanya di Mataram.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas Imigrasi Mataram, H berkewarganegaraan Belanda. Dia datang ke Indonesia sejak 30 tahun lalu, atau pada 1993.

ADVERTISEMENT

"Jadi selama di Indonesia H belum mendapatkan dana pensiun untuk bertahan hidup sehingga ia melakukan beberapa pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari," kata Pungki di Mataram, Selasa (21/3/2023).

Bahkan, H sempat mengajar kursus komputer dan bahasa Inggris di Bali dan Lombok. Setelah itu H akhirnya bekerja di supermarket sebagai karyawan biasa untuk bertahan hidup.

"H sudah bekerja sejak lima tahun yang lalu di Indonesia dengan menggunakan Itap (Izin Tinggal Tetap) Lansia. Itu jelas tidak sesuai dengan peruntukan izin tinggal," katanya.

Sesuai hasil pemeriksaan, H terbukti telah melanggar Pasal 75 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. H dideportasi hari ini melalui Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Jakarta menuju Amsterdam, Belanda.

Kecelakaan Truk Pasir Tewaskan 4 Orang

Kecelakaan truk pasir yang dikendarai oleh Dominggus Manao (28) mengakibatkan Alexander Manao, Yasinta Seuk, Yoasli Igor Onai (19), dan Yasinta Hoar Asa (42) tewas. Truk bermuatan 30 orang itu mengalami kecelakaan tunggal di Desa Tuataum, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) Selasa malam (21/3/2023).

Kasat Lantas Polres TTS Iptu Ilham Ade Putra mengungkapkan kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 18.30 Wita. "Mereka (penumpang truk) datang dari Desa Badarai, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka sekitar pukul 10.00 Wita dengan tujuan ke Desa Boisufa dan Desa Sono, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten TTS untuk melayat," ujarnya kepada detikBali, Rabu (22/3/2023).

Pada pukul 16.30 Wita, rombongan pelayat itu hendak pulang setelah rampung melayat dengan menumpang truk pasir yang dikemudikan Dominggus Manao. Nahas, sang sopir tidak bisa mengendalikan truk warna kuning itu saat melalui jalan yang menurun tajam.

"Remnya blong sehingga sopir tidak bisa mengendalikan laju truk dan langsung menggambil keputusan untuk membanting setir ke bagian kanan jalan," kata Ilham.

Sebuah truk pasir bernomor polisi DH 9308 EB mengalami kecelakaan di Desa Tuataum, Kecamatan Toianas, Timor Tengah Selatan, NTT, Selasa malam (21/3/2023).Sebuah truk pasir bernomor polisi DH 9308 EB mengalami kecelakaan di Desa Tuataum, Kecamatan Toianas, Timor Tengah Selatan, NTT, Selasa malam (21/3/2023). Foto: Istimewa

Ilham mengatakan Alexander Mafeo meninggal di tempat kejadian perkara (TKP). Adapun, tiga penumpang lainnya meninggal dunia di Puskesmas Weoe, Malaka.

Sebanyak 26 penumpang truk tersebut kini menjalani perawatan di Malaka. Sebanyak 20 orang dirawat di Puskesmas Weo dan sisanya dirawat di RSUP Betun.

3 Anak Tertimbun Longsor di Manggarai Timur

Bencana longsor yang terjadi di Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menelan korban jiwa. Satu anak berusia 10 tahun tewas, dan dua anak lainnya luka-luka.
Bencana longsor terjadi pukul 11.00 Wita pada Kamis (23/3/2023).

"Dilaporkan, satu korban jiwa dan dua korban luka-luka. Anak-anak," ungkap Kepala Pelaksana BPBD NTT Ambrosius Kodo melalui WhatsApp, Jumat (24/3/2023).

Dia menjelaskan korban anak yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke rumah duka. "Korban jiwa sudah dibawa ke rumah duka, dan korban luka-luka sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis," imbuhnya.

Muspida Kabupaten Manggarai Timur terdiri dari bupati, polisi, dan lain-lain, juga sudah hadir untuk penanganan longsor.

Ambrosius mengatakan BPBD NTT sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial NTT untuk mendorong Dinas Sosial di Manggarai Timur agar menyiapkan data-data korban yang meninggal.

Bencana longsor di Desa Colol, Lamba Leda Timur, menelan korban jiwa bocah 10 tahun. Dua anak lainnya pun luka-luka.Bencana longsor di Desa Colol, Lamba Leda Timur, menelan korban jiwa bocah 10 tahun. Dua anak lainnya pun luka-luka. Foto: Dok. Istimewa

"Semalam, kami (BPBD NTT) sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar data-data korban meninggal disiapkan sehingga langsung diajukan ke Kementerian Sosial untuk mendapat santunan duka," terangnya.

Ambrosius belum bisa memastikan dampak terhadap rumah fasilitas umum, jumlah jiwa, dan rumah warga karena BPBD Manggarai Timur masih mendata.

"Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur sementara ini melakukan asesmen dan akan dilaporkan ke BPBD NTT," akunya.




(hsa/iws)

Hide Ads