Empat nyawa melayang akibat lalu lintas di Desa Tuataum, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Kecelakaan tunggal itu dialami sebuah truk pasir yang mengangkut 30 orang pelayat pada Selasa (21/3/2023) malam.
"Empat orang meninggal dunia, sedangkan 30 lainnya selamat dan masih menjalani perawatan lanjutan," kata Kasat Lantas Polres TTS Iptu Ilham Ade Putra, Rabu (22/3/2023).
Ilham mengungkapkan keempat penumpang yang meninggal dunia, antara lain Alexander Manao, Yasinta Seuk, Yoacli Igor, dan Yasinta Hoar. "Alexander Mafeo meninggal di TKP (tempat kejadian perkara), sementara tiga orang lainnya meninggal dunia di Puskesmas Weoe, Kabupaten Malaka," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ilham, penyebab kecelakaan truk malang itu adalah karena rem blong. Truk tersebut melintasi jalan hotmix yang menurun dan menikung. Sontak, sopir tidak bisa mengendalikan laju truk yang dikendarainya.
Akibatnya, truk pasir berpelat nomor DH 9308 EB itu terjungkal ke sisi kanan dengan ban sebelah kiri menghadap ke atas. "Sampai di TKP (tempat kejadian perkara), rem pada truk blong dan hilang kendali sehingga terjungkal," tutur Ilham.
Ilham mengungkapkan kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 18.30 Wita. Ketika itu, puluhan penumpang truk pasir yang dikemudikan Dominggus Manao hendak pulang dari melayat.
"Mereka (penumpang truk) datang dari Desa Badarai, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka sekitar pukul 10.00 Wita dengan tujuan ke Desa Boisufa dan Desa Sono, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten TTS untuk melayat," imbuhnya.
Sementara itu, Dominggus sempat kabur ke Polsek Ayotupas untuk mengamankan diri. Selanjutnya, aparat kepolisian langsung membawanya ke Puskesmas Ayotupas untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Sesudah kecelakaan dia (Dominggus) kabur ke Polsek Ayotupas untuk serahkan diri dan personel di sana langsung membawanya ke Puskesmas untuk diperiksa luka-lukanya," imbuh Ilham.
Meski begitu, hingga kini Dominggus belum ditetapkan sebagai tersangka. "Saat ini kami amankan dulu," tandasnya.
Untuk diketahui, 26 orang penumpang truk itu kini menjalani perawatan di Kabupaten Malaka. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 orang dirawat di Puskesmas Weo dan sisanya dirawat di RSUP Betun.
(iws/BIR)