.webp)
Polisi menyelidiki aktivitas penambangan galian C jenis pasir yang menyebabkan terjadinya bencana longsor di Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (23/3/2023). Bencana longsor itu merenggut nyawa seorang bocah dan dua lainnya terluka berat.
"Masih dalam lidik (penyelidikan)," kata Kapolsek Borong Kompol I Wayan Sunarta, Sabtu (25/3/2023).
Sunarta mengatakan penambangan pasir oleh warga atau penambangan rakyat tersebut dilakukan tanpa izin. Penambangan dilakukan dua warga setempat, yakni YD dan DD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lokasi tanah longsor merupakan areal tambang pasir rakyat yang tidak memilik ijin resmi atau tambang pasir ilegal milik warga setempat bernama YD dan DD yang sudah beroperasi hampir empat tahun," kata Sunarta.
Sebelumnya, Kepala Desa Colol Valentinus Tombor mengatakan penambangan pasir itu berada di tengah pemukiman. Penambangan pasir itu dilakukan warga setempat untuk kepentingan komersial. "Ia (warga menambang pasir) untuk dijual," kata Valens.
Kini, Valens mempertimbangkan untuk menutup aktivitas penambangan galian C yang memakan korban jiwa tersebut. "Mungkin seperti itu nanti (menutup aktivitas penambangan pasir tersebut)," ujar Valens.
Diketahui, tiga anak menjadi korban bencana longsor di Desa Colol. Satu orang meninggal dunia yakni Alfrensius Putra Anugra Dio (9). Dua orang lainnya mengalami luka serius. Adapun Chelfano Jafardi (8) mengalami patah tangan dan kaki, sedangkan Yustinus Velendra (10) mengalami luka robek di kepala. Selain itu, satu rumah warga dan dua kios juga tertimbun longsor.
(iws/BIR)
