.webp)
Sribagyo menuturkan tubuh perempuan berusia 19 tahun yang tergantung itu ditemukan oleh adik ipar FS bernama FR. Saat itu, FR baru tiba di rumah sepulang sekolah.
"Saksi (FR) langsung masuk ke kamar korban (FS) dan melihat posisi korban dengan leher terikat tali dan tergantung di pintu kamar," kata Sribagyo, Selasa malam (3/1/2023).
Sribagyo menjelaskan sebelum ditemukan tewas tergantung, FS bangun sekitar pukul 05.00 Wita. Perempuan itu lalu salat Subuh, menyapu rumah dan halaman.
"Selesai menyapu halaman rumah, korban (FS) mencuci piring bersama dengan ibu mertuanya IS (50)," kata Sribagyo. Adapun suami FS, MR pergi ke ladang mencari rumput untuk makan sapi sekitar pukul 07.00 Wita.
IS lalu meminta FS makan. Namun, FS menolak karena sudah makan.
Ibu mertua FS, Sribagyo melanjutkan, kemudian berangkat ke kebun. Tinggal FS seorang diri di rumah.
Baca juga: Suami ke Ladang, Istri Gantung Diri di Kamar |
FR yang baru pulang sekolah tiba di rumah pada pukul 11.30 Wita dan menemukan kakak iparnya tewas tergantung. FR yang panik langsung berteriak memanggil ibunya. "Ibu liat kenapa dengan kakak saya," kata FR seperti ditirukan oleh Sribagyo.
Mendengar teriakan itu, IS bergegas menuju rumah dan melihat FS dalam keadaan tewas tergantung. Para tetangga kemudian mencari MR yang masih ada di ladang.
"Kami langsung mengamankan lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi-saksi," tutur Sribagyo. Polsek Batukliang kemudian menghubungi tim Inafis Polres Lombok Tengah untuk melakukan identifikasi.
Sribagyo menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tim medis dari Puskesmas Tanak Beak Kecamatan Batukliang Utara tidak menemukan kelainan pada bagian kepala serta wajah korban. Namun, pada leher FS terdapat bekas tali ikatan yang terlihat kebiruan dan bengkak yang diduga akibat jeratan tali.
(gsp/irb)
