Puluhan keluarga ABG yang diperkosa secara bergilir oleh sembilan pemuda di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengamuk dan merusak rumah salah satu terduga pelaku pada Kamis (4/8/2022) sekitar pukul 15.50 Wita. Keluarga korban tak terima aksi bejat pelaku yang memperkosa korban, lalu melarikan diri.
"Informasinya memang ada perusakan rumah diduga pelaku, karena sampai hari ini pelaku masih buron," kata salah seorang warga Kecamatan Monta, Suryadin (30), pada detikBali, Kamis (04/8/2022).
Keluarga korban juga diketahui emosi karena polisi lambat menangani kasus pemerkosaan dan belum berhasil menangkap para terduga pelaku. Keluarga meluapkan emosinya dengan merusak rumah pelaku yang diketahui berinisial AL (18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena masa kecewa dengan pihak kepolisian yang dinilai lambat dalam menangkap pelaku," ujarnya.
Suryadin mengatakan, warga lain tidak berani melakukan penghadangan terhadap keluarga korban yang melakukan perusakan. Keluarga korban diketahui merusak rumah AL, namun tidak mengganggu keluarga terduga pelaku.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bima, Iptu Masdidi yang dihubungi terkait perusakan tersebut, belum memberikan jawaban.
Diberitakan sebelumnya, remaja 15 tahun di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), diperkosa sembilan pemuda. Polisi saat ini tengah mengejar pelaku pemerkosaan tersebut.
Iptu Masdidi mengatakan, kasus pemerkosaan terhadap siswi tersebut terjadi pada Sabtu (30/7/2022) malam, di sebuah rumah kosong, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.
Awalnya, korban dibawa oleh terduga pelaku AL jalan-jalan usai menonton MTQ. Setelah tiba di TKP, korban diperkosa secara bergiliran oleh AL, YA, dan DY, serta enam orang lainnya yang tidak dikenal korban.
Kasus ini terbongkar setelah korban bersama orang tuanya melaporkan ke Polsek Monta pada Selasa (2/8/2022). PolresBima telah mengantongi identitas tiga dari sembilan pelaku dan saat ini tengah memburu keberadaan mereka.
"Pelakunya ada sembilan orang yang dilaporkan, baru tiga orang yang sudah kami kantongi identitasnya," ungkap Masdidi pada detikBali, Kamis (4/8/2022).
(irb/mud)