Beberapa titik lokasi camping atau mendirikan tenda di Danau Segara Anak Gunung Rinjani dipenuhi sampah.
Foto sampah itu sesuai laporan yang diterima detikBali dari salah satu pendaki usai turun dari Gunung Rinjani, Sabtu (28/5/2022) kemarin.
Menurut salah satu pendaki asal Lombok Barat Khairul Fahmi (31) mengatakan, beberapa titik lokasi mendirikan tenda di Danau Segara Anak dipenuhi sampah para pendaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto itu diambil Fahmi usai camping selama dua hari di Danau Segara Anak pada Kamis (26/5/2022) dan Jumat (27/5/2022) kemarin.
Menurut Fahmi, sampah berbagai macam jenis dari botol, tisu serta plastic, dan sampah organik tercecer di beberapa titik lokasi camping di area Danau Segara Anak.
"Sampahnya di banyak lokasi. Ada di pinggir danau tidak terangkut. Jadi kemungkinan pendaki tidak membawa sampahnya turun," katanya, Minggu (29/5/2022).
Dikonfirmasi detikBali, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady mengatakan baru mengetahui adanya tumpukan dan sampah yang tercecer di area camping Danau Segara Anak Gunung Rinjani.
"Sip. Akan ada tim clean up (membersihkan red) ke sana," tegas Dedy, Minggu (29/5/2022).
Dari jadwal yang telah ditentukan, program clean up direncanakan akan dilakukan pada awal bulan Juni 2022 di seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani, termasuk di area camping Danau Segara Anak.
Padahal sebelumnya BTNGR telah mengeluarkan kebijakan akan memberikan sanksi bagi para pendaki yang kedapatan membuang sampah selama pendakian di Gunung Rinjani.
Selain itu, kata Dedy, pihak BTNGR telah memasang kamera pantau CCTV sebanyak 4 titik untuk mengawasi aktivitas para pendaki selama berada di Gunung Rinjani.
Kamera pantau juga termasuk untuk merekam pendaki yang membuang sampah sembarang selama di Gunung Rinjani.
"Kami juga tetap beri imbauan agar pendaki bawa sampah turun juga karena sangat penting," pungkas Dedy.
(kws/kws)