Depresi, Warga Segara Katon Karangasem Nekat Gantung Diri

Depresi, Warga Segara Katon Karangasem Nekat Gantung Diri

Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 19 Mei 2022 18:50 WIB
tempat yang digunakan korban untuk gantung diri (foto: Dok. Polsek Karangasem)
tempat yang digunakan korban untuk gantung diri (foto: Dok. Polsek Karangasem)
Karangasem -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan

Peristiwa gantung diri kembali terjadi di Kabupaten Karangasem, kali ini korbannya bernama B (42) warga asal Lingkungan Segara Katon, Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem pada Rabu (18/5/2022) malam di plafon kamar tidurnya dengan menggunakan sebuah selendang.


Mendiang B diduga kuat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri akibat depresi dan sebelumnya ia juga sudah berulang kali mencoba melakukan hal yang sama tapi selalu berhasil digagalkan oleh pihak keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kapolsek Karangasem, AKP I Putu Sunarcaya, Kamis (19/5/2022) mengatakan bahwa awalnya mendiang B diketahui sedang sholawatan di kamarnya oleh tetangganya, Abdurahim. Mendengar hal tersebut Abdurahim mengaku senang karena mendiang B sudah lama tidak sholawatan akibat menderita depresi yang belum diketahui penyebabnya.


Tapi, berselang beberapa jam Husin ayah mendiang B kemudian berteriak tak karuan dengan mengatakan bahwa mendiang gantung diri di dalam kamarnya.


Mendengar teriakan tersebut Abdurahim dan juga beberapa tetangga datang ke rumah mendiang B untuk melihat. Melihat mendiang B dalam keadaan menggantung Abdurahim dan beberapa warga kemudian menurunkannya dan dibawa ke tempat tidur.


"Saat kita tiba di lokasi mendiang B sudah dalam keadaan meninggal dunia dan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis yang datang ke lokasi kejadian tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban," kata AKP Sunarcaya.


Kemudian berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan juga tetangga mendiang B dikatakan bahwa ia sudah lama menderita depresi yang tidak diketahui secara pasti penyebabnya.


"Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kematian mendiang B dan menolak untuk dilakukan aotopsi," kata AKP Sunarcaya.




(nor/nor)

Hide Ads