Diduga Punya Masalah Ekonomi, Seorang Tukang Ukir Bunuh Diri

Diduga Punya Masalah Ekonomi, Seorang Tukang Ukir Bunuh Diri

Chairul Amri Simabur - detikBali
Selasa, 17 Mei 2022 17:50 WIB
Proses evakuasi jenazah korban bunuh diri di Banjar Kuwum Tegalinggah, Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Selasa (17/5/2022).
Proses evakuasi jenazah korban bunuh diri di Banjar Kuwum Tegalinggah, Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Selasa (17/5/2022). Foto: istimewa
TAbanan -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan

Warga Banjar Kuwum Tegalinggah, Desa Kuwum, Kecamatan Marga dibuat geger, pada Selasa (17/5/2022).

Heboh warga ini menyusul kematian KYA (22) yang diduga akibat bunuh diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah pria asal Buleleng ini ditemukan di tegalan yang tidak jauh dari rumahnya dalam posisi gantung diri sekitar pukul 10.00 WITA.

Informasi yang diperoleh detikBali menyebutkan, korban yang diketahui bekerja sebagai tukang ukir itu ditemukan gantung diri setelah tiga orang temannya melakukan pencarian.

ADVERTISEMENT

Itupun setelah pacar korban meminta tolong kepada salah seorang teman korban, I Wayan Wira, tidak lama sebelum pencarian dilakukan.

Tidak hanya minta tolong, pacar korban juga bercerita bahwa korban sepertinya punya masalah. Hanya saja korban tidak mau bercerita.

Hal itu sepertinya membuat pacar korban khawatir. Sehingga pada saat minta tolong, pacar korban juga sempat mengirimkan tangkap layar percakapannya dengan korban.

Karena itu, Wira dan dua orang temannya, I Gede Putra dan I Wayan Ari bergegas mencari korban. Karena seingat Wira sejak Senin (16/5/2022) tidak berjumpa dengan korban.

Ketiga saksi ini kemudian melakukan pencarian di areal proyek pembangunan perumahan dekat tempat kerja mereka sambil berteriak memanggil korban.

Tapi teriakan mereka tidak mendapatkan balasan. Mereka kemudian melakukan pencarian di sungai dekat proyek perumahan.

Dalam perjalanan menuju pinggiran sungai yang permukaannya menurun, saksi mendapati korban gantung diri pada sebatang pohon.

Melihat keadaan korban seperti itu, ketiga saksi berlari sambil berteriak minta bantuan.

Kabar penemuan jenazah korban itupun sampai ke petugas Polsek Marga yang kemudian melakukan identifikasi dan pemeriksaan terhadap jenazah korban bersama petugas Puskesmas Marga I.

Kapolsek Marga, AKP I Gede Budiarta, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Ia menyebutkan, saat dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Disimpulkan korban murni meninggal akibat bunuh diri karena dari hasil pemeriksaan olah petugas Puskesmas tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau kejanggalan lain," jelas Budiarta.

Mengenai motif, pihaknya menduga korban memiliki masalah utang piutang. Dugaan ini didasari hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta tangkap layar percakapan korban dengan pacarnya dalam bahasa Bali.

Adapun pesannya " yen saget wenten nak nakonan, orin ngalih di beten kangin" (Kalau ada yang menanyakan, bilang cari di timur bawah).

"Diduga korban ini memiliki permasalahan ekonomi atau hutang piutang," katanya. (*)




(kws/kws)

Hide Ads