.webp)
Berkunjung ke Kabupaten Jembrana, Bali, belum lengkap kalau belum menikmati kulinernya. Sebagai salah satu kabupaten dengan hasil perikanan terbesar di Bali, Jembrana memiliki beragam olahan ikan yang khas dan berbeda dari tempat lain di Bali. Kuliner yang wajib dicoba wisatawan jika berkunjung ke Jembrana.
"Kalau ikan bakar di Jembrana, sudah pasti ikan bakar pebuahan," kata Haryanto, salah satu pemilik warung, Selasa (7/6/2022).
Dari bahan dasar memang sama, tetapi pengolahan, rasa, tempat, dan harga jauh berbeda dengan daerah lain di Bali. Salah satunya ada di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung makan yang berada di tepi pantai, menyuguhkan pemandangan indah, kuliner sekaligus berwisata. Sepanjang pantai Banjar Pebuahan, berjajar warung yang menjual menu olahan ikan. Mulai dari ikan bakar, sop ikan, dan segala macam olahan berbahan ikan lain. Ikannya dijamin segar, karena langsung dari nelayan sekitar pantai.
"Kalau sore biasanya bisa lihat sunset," ungkapnya.
Soal harga, tak perlu diragukan. Harganya jauh lebih murah dibanding daerah lain, karena bahan baku mudah didapat, sehingga bisa menekan biaya produksi dan harga jual.
Harga satu paket menu olahan ikan, lanjut Yanto, satu kilogram ikan sudah dapat nasi satu bakul, sambal, sayur, tahu, tempe, sambal kecap, ditambah minum hanya Rp100 ribu.
"Satu paket kilogram ini bisa dinikmati bersama 3 sampai 4 orang," jelasnya. Beda warung tentunya beda harga, tapi rata-rata seratus ribuan. Kalau dibandingkan dengan daerah Bali Selatan, harga ikan bakar di sini jauh lebih murah," ungkapnya.
Disamping itu, pengunjung bisa memilih sendiri jenis ikan yang akan diolah untuk dimakan di tempat atau dibawa pulang. Ikan segar selali disediakan di depan warung makan. Jadi, pengunjung yang datang bisa langsung memilih sendiri jenis ikan yang dimasak. Jenis ikan pun bervariasi, mulai dari ikan kerapu, putihan, tongkol, cumi, udang, dan jenis ikan lain. Pengunjung juga bisa memilih ingin ikannya dibakar semua atau dibuat sop.
"Yang paling laris kerapu sama putihan, disop maupun dibakar," jelasnya.
Yanto menambahkan, warung makan ikan bakar khas Jembrana di Pantai Pebuahan ini awalnya dirintis almarhum Haji Zaki, salah satu warga Pebuahan, sekitar 15 tahun lalu. Kemudian diikuti oleh warga lain, dan pada masa jayanya hingga ada 16 warung. Namun setelah terjadi abrasi pantai, saat ini hanya enam warung yang bertahan.
"Harapannya, sebagai tempat wisata kuliner yang memang ciri khas Jembrana, tumbuh lagi, yakni dengan membangun senderan abrasi," harapnya.
(irb/irb)
