Petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Denpasar bersama DLHK Bali mengangkut sampah sisa banjir yang menumpuk di sepanjang Jalan Imam Bonjol, Denpasar. Sampah berjejer di badan jalan pascabanjir yang melanda kawasan tersebut.
Pantauan detikBali di lokasi, Selasa (16/9/2025), sampah terdiri dari puing-puing kayu bangunan, pakaian warga terdampak di sekitar sungai, ranting pohon, dedaunan, hingga kasur tidur.
Sejumlah alat berat dikerahkan untuk memindahkan tumpukan sampah ke truk pengangkut yang disiapkan di depan Gang Nyuh Be Julit dan Gang Nyuh Sudamala, Jalan Imam Bonjol, tepat di depan Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kota Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain petugas, sejumlah relawan ikut membantu pembersihan, mulai dari warga sekitar hingga Palang Merah Indonesia (PMI).
Namun, sebagian sampah masih berserakan hingga ke arah lampu merah simpang Teuku Umar-Imam Bonjol. Sisa lumpur kering juga menempel di bibir jalan, menimbulkan debu tebal yang mengganggu pengendara.
Target Pembersihan 10 Hari
Kepala DLHK Bali I Made Rentin mengatakan pembersihan dilakukan secara bertahap selama 10 hari sejak banjir melanda Bali, khususnya Denpasar.
"Target 10 hari semua sampah dapat diangkut dibawa ke TPA Suwung. Secara bertahap tiap hari tim gabungan lakukan penanganan sampah spesifik dampak dari bencana banjir," kata Rentin kepada detikBali.
Meski begitu, Rentin menyebut pembersihan bisa memakan waktu lebih dari 10 hari karena volume sampah cukup tinggi akibat banjir besar. Timbunan sampah paling banyak tercatat dari Denpasar.
"Data sampai kemarin lebih dari 271 ton yang dibawa ke TPA Suwung berasal dari Badung dan Kota Denpasar, sejak tanggal 10-15 September," beber Rentin.
(dpw/dpw)