Jumlah korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosen berinisial LR di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), bertambah. Total ada 15 korban yang terverifikasi.
"Ini masih kami verifikasi. Dari informasi warga dan kampus, korban bisa lebih dari 15 orang," ujar perwakilan Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB, Joko Jumadi, Jumat (27/12/2024).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengungkapkan laporan pertama yang diajukan seorang korban tengah dalam tahap penyelidikan. Dugaan pelecehan tersebut terjadi pada September lalu di wilayah Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan pelapor, ada dugaan korban lain sebelum pelapor. "Diduga sebelum itu ada korban lain," ungkapnya.
Syarif menjelaskan bahwa pelaku diduga menggunakan modus spiritual dengan dalih memiliki kekuatan supranatural. Berdasarkan pengakuan pelapor, pertemuan antara korban dan pelaku terjadi di sekretariat organisasi yang diikuti korban.
"Antara korban dan pelaku baru berkenalan dua minggu. Tapi dari informasi yang didapat, korban menganggap pelaku memiliki kekuatan spritual dan dia disegani," ucap Syarif.
Terkait modus 'zikir kelamin' atau 'zikir zakar', Syarif menegaskan bahwa pihaknya masih mendalami lebih jauh. Ia juga mengimbau korban lain yang merasa dirugikan untuk melapor ke Polda NTB.
Sebelumnya diberitakan, LR, seorang dosen laki-laki yang mengajar di dua perguruan tinggi di Kota Mataram, dilaporkan atas dugaan pelecehan terhadap setidaknya 10 korban, termasuk mahasiswa dan alumni. Modus LR diduga melibatkan dalih mandi suci dan transfer ilmu, menggunakan ayat-ayat suci untuk mendekati korban.
"Pelapor baru satu orang yaitu korban pertama. Nanti akan didukung korban lain," kata Joko, Kamis (26/12).
(dpw/nor)