Nestapa dialami perempuan bernama Mbatti Mbana di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia terlibat cekcok lalu dibakar oleh kekasihnya, Gabriel Sengkoen.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/11/2024) siang. Gabriel dan Mbatti terlibat cekcok setelah pulang dari tempat pemungutan suara (TPS). Pria berusia 34 tahun itu lalu mengguyur tubuh kekasihnya dengan minyak tanah dan membakarnya seusai pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Seorang pria membakar pasangannya menggunakan minyak tanah setelah pencoblosan kemarin," ungkap Kapolresta Kupang Kota, Kombes Aldinan Manurung, Kamis (28/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasangan yang belum menikah dan tinggal serumah alias kumpul kebo itu awalnya bertengkar seusai mereka pulang dari TPS. Gabriel yang tersulut emosi lantas mengambil minyak tanah dalam botol dan langsung membakar Mbatti.
Perkelahian keduanya sempat didengar oleh tetangga mereka. Warga lantas mendatangi rumah itu setelah mendengar teriakan Mbatti. Mereka bergegas menyelamatkan nyawa Mbatti dan mengevakuasi perempuan berusia 44 tahun itu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) W Z Yohanes Kupang.
"Saat ini korban sedang menjalani pemeriksaan medis karena alami luka bakar 90 persen di seluruh tubuhnya," jelas Aldinan.
Bertengkar dalam Kondisi Mabuk
Aldinan menegaskan pertengkaran sepasang kekasih hingga terjadi peristiwa pembakaran itu bukan karena perbedaan pilihan politik. Mantan Kapolres Kupang itu mengungkapkan Gabriel dalam kondisi mabuk saat terlibat pertengkaran dengan Mbatti.
"Tidak ada sama sekali berkaitan dengan politik. Murni tindak pidana," ungkap Aldinan.
Polisi kemudian menangkap Gabriel pada Rabu (27/11/2024) malam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Kupang lalu memeriksa Gabriel seusai ditangkap.
Berbelit-belit Saat Diperiksa
Menurut Aldinan, Gabriel selalu berbelit-belit saat diinterogasi penyidik. Gabriel bahkan berdalih Mbatti mengguyur dirinya sendiri dengan minyak tanah untuk bunuh diri.
"Kemudian, beralibi dengan alasan karena utang. Namun, kami tetap yakin sesuai keterangan para saksi dan petunjuk, dia itu (Gabriel) pelakunya," kata Aldinan.
Aldinan menegaskan polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Menurutnya, penetapan tersangka akan dilakukan setelah bukti-bukti sudah lengkap.
"Memang kami masih lakukan penyelidikan, tetapi yang pastinya saya naikkan (status hukum) jadi tersangka. Tunggu saja pasti saya rilis kasusnya," terang Aldinan.
Motif Pembakaran Diduga karena Cemburu
Aldinan mengatakan penyidik sudah memeriksa Gabriel dan meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait kasus tersebut. Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, terungkap Gabriel sudah berulang kali memukul Mbatti.
Menurut Aldinan, Gabriel dan Mbatti juga sering bertengkar. Ia menyebut motif Gabriel membakar kekasihnya seusai pencoblosan adalah karena cemburu.
"Motifnya karena cemburu. Kemudian, pelaku juga dalam keadaan mabuk minuman keras (miras) jenis sopi," imbuh Aldinan.
"Tadi saya sudah mengecek langsung korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) WZ Yohanes Kupang memang kondisinya parah dan belum bisa diajak berkomunikasi," imbuh Aldinan.
(hsa/hsa)