Motif pria di Buleleng berinisial GS (58) tega membacok adik kandungnya, Made Ardika (51), hingga tewas terungkap. GS melakukan perbuatan sadis tersebut gara-gara sakit hati kepada adiknya yang menyemprot rumput pakan ternaknya.
Kapolsek Kubutambahan AKP Kadek Robin Yohana mengatakan polisi telah memeriksa saksi-saksi serta tersangka. Tersangka mengaku menyesal melakukan perbuatan keji tersebut terhadap adiknya. GS mengaku saat itu dalam kondisi mabuk dan emosi.
"Tersangka menyampaikan memang tersangka sakit hati. Tersangka punya sapi karena dia punya sapi butuh makan sapinya itu sumber makannya diganggu dirusak sakit hati," kata Robin saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, tersangka dan korban juga sempat berselisih paham dan cekcok. Hal ini diketahui dari penuturan anak-anak tersangka. Namun, Robin tidak merinci apa yang menjadi penyebab perselisihan.
Robin juga memastikan tidak ada masalah warisan dalam peristiwa ini. Ia menyebut lahan tersebut merupakan milik korban. Sementara, tersangka menumpang di lahan tersebut untuk memelihara ternak sapinya. Robin melanjutkan kasus ini masih ditangani oleh Polsek Kubutambahan, dan kini sudah dalam tahap penyidikan.
"Berkaitan dengan peristiwa pelaku sudah ditahan, sementara masih dalam penyidikan sudah dilakukan upaya autopsi, tinggal pemberkasan saja," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (2/11/2024) sekitar pukul 14.00 Wita. Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika, mengungkapkan korban, Ardika, kala itu tengah tidur di rumahnya di Banjar Dinas Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan.
Ardika kemudian datang dan memanggil Ardika sambil membawa sebilah sabit. Ardika lalu menghampiri GS dan menanyakan maksud kedatangan pelaku ke rumahnya.
"Pelaku bertanya ke korban kenapa rumput di sawah disemprot pestisida. Korban menjawab akan menanam durian. Namun, pelaku marah lalu mengayunkan sabit ke arah korban," kata Darma, Selasa (12/11/2024).
Ardika sempat menghindar dengan menghalangi ayunan sabit menggunakan sprei. Namun nahas, tebasan sabit tersebut mengenai perut bagian bawah, dada sebelah kiri, dan jari tangan kiri yang menyebabkan luka robek.
(hsa/hsa)