Heboh Anggota Ormas Ribut di Bar Bali gegara Kehabisan Bir-Ancam Pecat Polisi

Round Up

Heboh Anggota Ormas Ribut di Bar Bali gegara Kehabisan Bir-Ancam Pecat Polisi

Tim detikBali - detikBali
Senin, 28 Okt 2024 08:30 WIB
Kekacauan di salah satu bar di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, terekam CCTV, Sabtu (26/10/2024). (Tangkapan layar)
Tangkapan layar video CCTV saat keributan di salah satu bar di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, Sabtu (26/10/2024). (Istimewa)
Badung -

Frengky S alias FS ditangkap polisi lantaran ribut-ribut dan bikin onar di sebuah bar di kawasan Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali. Pria yang mengaku anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) itu memukul karyawan bar hingga mengancam akan memecat polisi yang datang.

Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma mengungkapkan keributan di bar itu terjadi sekitar pukul 23.00 Wita pada Sabtu (26/10/2024). Menurutnya, Frengky memukul karyawan bar bernama Agung Supradnyana lantaran kehabisan bir.

"Korban dipukul karena pelaku marah saat minta bir tidak dilayani. Alasan korban karena tidak ada stok bir dan bar sudah tutup," kata Sukarma, Minggu (27/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menangkap Frengky, polisi juga menangkap temannya berinisial HV (45). Mereka ditangkap saat aparat desa bersama polisi datang ke lokasi untuk meredam keributan.

Kronologi Keributan

Keributan di bar itu viral di media sosial. Sebuah video memperlihatkan Frengky yang memakai topi dan berkaus kuning menantang orang-orang yang ada di lokasi. Bahkan, pria itu mengancam akan memecat polisi yang saat itu tiba untuk meredam keributan. Warga sempat membunyikan kulkul untuk memanggil warga lainnya.

ADVERTISEMENT

Sukarma menjelaskan Frengky dan HV bersama empat kawan lainnya datang ke bar yang ada di dalam area The Umalas Signature, Kerobokan Kelod, Badung, itu untuk meminta bir. Saat itu, Agung Supradnyana dan staf lainnya beres-beres bersiap menutup bar.

"FS melempar korek dan rokok ke arah korban tapi berhasil ditangkis. Dua pelaku ini lantas memaksa masuk bar," ujar Sukarma.

Tak disangka, HV ikut-ikutan bersikap arogan lalu memukul perut Agung hingga lemas. Frengky lantas menyusul melayangkan dua pukulan ke perut dan pelipis korban hingga tersungkur tidak sadar.

"Kedua pelaku sudah tidak ada di bar saat korban sadar," sambung Sukarma.

Aksi itu kemudian diketahui staf lainnya. Sekuriti lantas melapor ke aparat desa yang sedang patroli bersama polisi/TNI. Keributan pun berlanjut saat staf dan aparat akan meredam situasi.

"Dua pelaku dibawa ke Polsek Kuta Utara agar tidak ada tindakan anarkis, meredam massa," ucap Sukarma.

Frengky akhirnya mengaku menganiaya karyawan bar. Namun, dia menyebut hanya menampar pipi dan mendorong perut korban. Sementara itu, HV justru bergeming dan mengaku hanya berusaha melerai.

Sukarma belum mengungkap motif Frengky menantang dan mengancam bisa memecat anggota polisi seperti yang terlihat pada video viral di media sosial. Menurutnya, polisi juga masih mendalami status Frengky yang mengaku sebagai oknum anggota ormas atau bukan.




(iws/gsp)

Hide Ads