Polisi Ungkap Pemicu Anggota Ormas Bikin Onar di Bar Kerobokan

Polisi Ungkap Pemicu Anggota Ormas Bikin Onar di Bar Kerobokan

Agus Eka - detikBali
Minggu, 27 Okt 2024 15:56 WIB
Kekacauan di salah satu bar di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, terekam CCTV, Sabtu (26/10/2024). (Tangkapan layar)
Foto: Kekacauan di salah satu bar di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, terekam CCTV, Sabtu (26/10/2024). (Tangkapan layar)
Badung - Polisi menyebut keributan di salah satu bar di kawasan Jalan Bumbak, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, Sabtu (26/10/2024) malam dipicu karena bir. Polisi menangkap pelaku bernama Frengky S alias FS karena memukul karyawan bar bernama Agung Supradnyana.

"Korban dipukul karena pelaku marah saat minta bir tidak dilayani. Alasan korban karena tidak ada stok bir dan bar sudah tutup. Kejadian sekitar 23.00 Wita," kata Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma, Minggu (27/10/2024).

Selain menangkap Frengky S (44) warga Jalan Tukad Unda, Kelurahan Renon, Denpasar, polisi juga menangkap temannya, berinisial HV (45), warga Jalan Gunung Selamet, Denpasar. Mereka ditangkap saat aparat desa bersama polisi datang ke lokasi untuk meredam keributan.

Kejadian itu pun viral di media sosial. Sebuah video memperlihatkan Frengky yang memakai topi dan berkaus kuning menantang orang-orang yang ada di lokasi. Bahkan FS mengancam akan memecat polisi yang saat itu tiba untuk meredam keributan sebelum akhirnya warga membunyikan kulkul untuk memanggil warga lainnya.

Sukarma menjelaskan Frengky dan HV bersama empat kawan lainnya datang ke bar yang ada di dalam area The Umalas Signature, Kerobokan Kelod, Badung, itu untuk meminta bir. Saat itu, Agung Supradnyana dan staf lainnya beres-beres bersiap menutup bar.

"FS melempar korek dan rokok ke arah korban tapi berhasil ditangkis. Dua pelaku ini lantas memaksa masuk bar," ujar Sukarma.

Tak disangka, HV ikut-ikutan bersikap arogan lalu memukul perut Agung hingga lemas. Frengky lantas menyusul melayangkan dua pukulan ke perut dan pelipis korban hingga tersungkur tidak sadar.

"Kedua pelaku sudah tidak ada di bar saat korban sadar," sambung Sukarma.

Aksi itu kemudian diketahui staf lainnya. Sekuriti tempat itu lantas melapor ke aparat desa yang sedang patroli bersama polisi/TNI. Keributan pun berlanjut saat staf dan aparat akan meredam situasi.

"Dua pelaku dibawa ke Polsek Kuta Utara agar tidak ada tindakan anarkis, meredam massa," ucap Sukarma.

Frengky akhirnya mengaku menganiaya karyawan bar. Namun dia bilang cuma menampar pipi dan mendorong perut korban. Sedangkan HV justru bergeming dan mengaku hanya berusaha melerai.

Sukarma belum mengungkap motif Frengky menantang dan mengancam bisa memecat anggota polisi seperti yang terlihat pada video viral di media sosial. Ia menyebut kepastian pelaku adalah oknum anggota ormas atau bukan, masih diselidiki.


(nor/gsp)

Hide Ads