Spesialis Forensik Medikolegal Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang, Edwin Tambunan, mengungkapkan penyebab kematian Maria Mey. Dokter forensik menemukan resapan darah di kepala dan riwayat hipertensi dari istri anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Albert Solo, itu.
Edwin menerangkan saat mayat Maria diautopsi ditemukan resapan darah di kepala kanan. "Pendarahan hebat akibat (dipukul) benda tumpul," ungkapnya kepada detikBali di kantornya, Selasa (13/8/2024).
Edwin mengatakan hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya luka-luka yang serius, hanya beberapa luka lecet saja di bagian wajah. Ujung jari Maria juga pucat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Erwin melanjutkan, istri dari Kepala Seksi Hubungan Kelembagaan pada Bidang Trantibum Satpol PP NTT, itu memiliki riwayat hipertensi yang diduga bisa memicu terjadinya pendarahan akibat kekerasan yang terjadi. "Dari korban ini ada riwayat hipertensi, kemudian memicu pendarahan di bagian kepala karena kekersan benda tumpul," imbuhnya.
Albert Solo diduga menganiaya Maria Mey hingga tewas setelah cekcok. Maria dianiaya di rumah mereka di Kelurahan Naimata, Kota Kupang, Sabtu (10/8/2024) malam. Maria tewas pada Senin (12/8/2024) petang di Rumah Sakit Umum (RSU) Leona.
(gsp/dpw)