Bantah Santri Dipukul hingga Masuk ICU, Ponpes: Ada Jerawat di Lubang Hidung

Lombok Barat

Bantah Santri Dipukul hingga Masuk ICU, Ponpes: Ada Jerawat di Lubang Hidung

Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 24 Jun 2024 14:44 WIB
Pembina Asrama Putra Ponpes Al-Aziziyah Lombok Barat Amirudin. Foto: (Ahmad Viqi/detikBali)
Foto: Pembina Asrama Putra Ponpes Al-Aziziyah Lombok Barat Amirudin. (Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Barat -

Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, membantah ada pemukulan terhadap santriwati berinisial NI (13). Saat ini, NI, sedang dirawat di ruangan Intensive Care Unit (ICU) RSUD Soejono Selong.

Pembina Asrama Putra Ponpes Al-Aziziyah Lombok Barat, Amirudin, mengatakan NI dilarikan ke RSUD Soejono Selong karena penyakit yang diderita, bukan karena dipukul.

"Santri ini mempunyai riwayat penyakit. Jadi ada semacam jerawat di lubang hidungnya," ujar Amirudin, Senin (24/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Kamis sore (13/6/2024), Amirudin berujar, beberapa temannya melihat NI menusuk-nusuk benjolan seperti jerawat di dalam hidungnya menggunakan jarum jilbab yang sudah berkarat.

"Sempat diingatkan oleh temannya jangan lakukan itu nanti kamu tambah parah," kata Amirudin bercerita.

"Jadi sudah ditusuk itu dipencet lagi. Lalu, malam Jumatnya (Kamis malam) sepulang tahfiz istirahat di kamar. Besok paginya, bengkak itu matanya," lanjut Amirudin.

Temannya, Amirudin melanjutkan, sempat menanyakan penyebab mata NI bengkak. Menurut Amirudin, mata santri asal Ende, NTT, itu membengkak diduga efek tusukan jarum jilbab yang sudah berkarat ke hidung.

Amirudin juga membeberkan selama ini NI berkelakuan baik dan tidak pernah ada masalah dengan siapapun.

"Jadi anak ini berkelakuan baik. Jadi kalau ada berita dia dipukul. Masa orang baik dipukul? Saya tidak perlu jawab soal itu," tandasnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan polisi siap mengundang perwakilan Ponpes Al-Aziziyah agar memberikan keterangan terkait laporan NI yang mengaku dipukul.

"Boleh saja apa yang saksi itu disampaikan. Intinya kita buktikan dari hasil rekam medis. Nanti hal itu yang menyimpulkan penyebabnya," kata Yogi.

Saat ini, dia melanjutkan, kasus dugaan penganiayaan santriwati hingga dirawat menggunakan ventilator di ruang ICU itu masih dalam tahap pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket).

"Jadi, pengakuan korban kepada orang tuanya korban intinya dipukul oleh temannya pakai balok kayu dan sajadah," ujar Yogi.

Dia menjelaskan kasus dugaan penganiayaan terhadap santriwati asal Dusun Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, itu masih butuh klarifikasi beberapa pihak. Baik keterangan rumah sakit, keluarga, ponpes, maupun saksi lain.

"Kalau cukup bukti, kami gelar, kami tingkatkan ke laporan polisi baru kami lanjutkan ke sidik," tegas Yogi.




(hsa/gsp)

Hide Ads