Korban Tewas Kebakaran Gudang LPG di Denpasar Bertambah Jadi 5 Orang

Korban Tewas Kebakaran Gudang LPG di Denpasar Bertambah Jadi 5 Orang

Noviana Windri - detikBali
Rabu, 12 Jun 2024 11:56 WIB
Tim Labfor Polda Bali mendatangi lokasi kebakaran gudang LPG di Denpasar, Senin (10/6/2024).
Tim Labfor Polda Bali mendatangi lokasi kebakaran gudang LPG di Denpasar, Senin (10/6/2024).Gudang LPG yang terbakar di Denpasar. Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali
Denpasar -

Korban tewas akibat kebakaran gudang LPG di Jalan Cargo Taman I, Desa Ubung Kaja, Kota Denpasar, Bali, kembali bertambah menjadi lima orang. Dua korban terbaru bernama bernama Petrus Jewarut alias Ernus (31) dan Robiaprianus Amput (23).

"Iya (tambahan korban tewas). Update hari ini total meninggal 5 orang," kata Kabag Humas RSUP Prof Ngoerah Dewa Ketut Kresna melalui pesan WhatsApp, Rabu (12/6/2024).

Dewa menyebut Petrus mengalami luka bakar 80 persen. Petrus meninggal pada Selasa (11/6/2024) pukul 21.30 Wita.
Sedangkan Robia mengalami luka bakar 87 persen. Ia meninggal hari ini pukul 10.30 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, tiga orang tewas dalam insiden kebakaran gudang LPG tersebut. Mereka adalah Purwanto (43), Edi Herwanto (40), dan Yudis Aldyanto (33). Belasan korban lainnya masih terbaring kritis di rumah sakit.

Dokter bedah plastik RSUP Prof Ngoerah dan penanggung jawab pasien I Gusti Putu Hendra Sanjaya mengungkapkan rata-rata para korban yang masih dirawat mengalami luka bakar 30 persen hingga 90 persen. Adapun, sebanyak 12 pasien masih kritis dengan luka bakar di atas 60 persen.

ADVERTISEMENT

Menurut Hendra, kondisi kulit belasan korban tersebut rusak lantaran mengalami luka bakar di atas 60 persen. Tak hanya itu, mereka juga berpotensi mengalami gangguan pada organ dalam tubuh, terutama paru-paru.

"Berikutnya bisa (berpengaruh) ke fungsi organ yang lain seperti ke ginjal, saluran darah. Ledakan gas ini sangat berpengaruh ke paru-paru," terangnya.

Pada beberapa kasus, Hendra berujar, pasien dengan luka bakar lebih dari 60 persen masih dapat bertahan dan selamat. Asalkan, pasien tidak menghirup banyak asap dan kebakarannya terjadi di ruang terbuka.

"Artinya, menghirup gas terlalu banyak itu sangat mempengaruhi (kondisi pasien)," ungkapnya.




(nor/gsp)

Hide Ads