Cewek MiChat Dibunuh di Kuta, Tetangga Dengar Teriakan-Lihat Bercak Darah

Cewek MiChat Dibunuh di Kuta, Tetangga Dengar Teriakan-Lihat Bercak Darah

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Jumat, 03 Mei 2024 21:47 WIB
Amron Al Rasyid Pane diamankan seusaiΒ membunuh wanita pekerja seks komersial (PSK) MiChatΒ di Mapolsek Kuta. (Foto: Polsek Kuta)
Amrin Al Rasyid Pane diamankan seusaiΒ membunuh wanita pekerja seks komersial (PSK) MiChatΒ di Mapolsek Kuta. (Foto: Polsek Kuta)
Badung -

Polisi mengungkap kesaksian tetangga saat Amrin Al Rasyid Pane membunuh pekerja seks komersial (PSK) berinisial RA (23) di sebuah kos di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Penghuni kos ternyata sempat mendengar teriakan dan melihat bercak darah setelah Amrin membunuh PSK berbasis aplikasi MiChat itu pada Jumat (3/5/2024) dini hari.

"Saksi di lokasi yang kami mintai keterangan memberikan jawaban kalau Jumat dini hari ada keributan, benda jatuh, dan bercak darah," kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, Jumat malam.

Sukadi menuturkan keterangan itu didapatkan dari tetangga kos bernama Putu Agus Arya (19). Kepada polisi, Arya mengaku mendengar suara teriakan perempuan dari kamar kos di lantai II sekitar pukul 02.30 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mendengar teriakan itu, Arya keluar dan melihat Amrin turun tergesa-gesa membawa koper besar warna hitam. Arya juga melihat pakaian Amrin penuh bercak darah. Sembari tergopoh-gopoh menyeret koper, Amrin bergegas menunggangi motor Beat berpelat nomor DK 2909 FR dan pergi meninggalkan kos.

Arya lantas memperhatikan banyak bercak darah pada tangga, lantai atas, dan tempat parkiran kos tersebut. Ia lantas membangunkan rekannya Made Dwi Artha (23) dan Gede Suka Dana (18) untuk memeriksa kamar yang ditempati pelaku di lantai II.

ADVERTISEMENT

Betapa kagetnya mereka ketika mendapati kamar kos tersebut dalam kondisi berantakan dan dipenuhi bercak darah. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Setelah mendapat laporan tersebut, tim opsnal Polsek Kuta langsung melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi. Beberapa jam setelah insiden berdarah itu, Amrin akhirnya menyerahkan diri dan diantar oleh kakaknya, Amran.

"Pelaku awalnya bersembunyi di Kelan, Kuta, tempat tinggal kakaknya. Setelah tahu (kejadiannya), kakaknya menyarankan pelaku untuk menyerahkan diri," kata Sukadi.

Dimasukkan ke Koper, Dibuang ke Semak-semak

Setelah menghabisi nyawa RA, Amrin memasukkan jasad PSK MiChat itu ke dalam koper. Amrin lantas membuangnya ke semak-semak.

"Setelah melakukan itu, jasad korban dibuang di semak-semak daerah Kuta," kata Sukadi.

Sukadi mengungkapkan Amrin tega menghabisi nyawa RM lantaran tersulut emosi. Musababnya, RM menaikkan tarif Rp 500 ribu setelah berhubungan badan dengan Amrin.

"Korban meminta bayaran lebih, namun pelaku tidak mau," kata Sukadi.

Menurut Sukadi, Amrin awalnya berkomunikasi dengan RA lewat pesan MiChat. Pria hidung belang berusia 23 tahun itu pun sepakat untuk bertemu dengan RA di sebuah kos di kawasan Kuta pada Jumat dini hari.

Amrin dan RA terlibat cekcok setelah selesai berhubungan badan. Kepada polisi, Amrin menyebut RA tiba-tiba menaikkan tarif menjadi Rp 1 juta. Padahal, Amrin dan RA telah menyepakati tarif Rp 500 ribu untuk sekali berhubungan badan.

Sukadi mengungkapkan, RA sempat mengancam Amron jika tidak bersedia membayar tarif Rp 1 juta. "Korban lalu mengancam akan memanggil pacar dan teman-temannya. Saat itu juga pelaku semakin kesal dan emosi," imbuh Sukadi.

Sontak, Amrin naik pitam. Pria asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, itu lantas menggorok leher dan menikam tubuh RA berkali-kali hingga tewas.

Sukadi belum bisa memastikan jumlah tusukan yang diterima korban. "Kami masih lakukan penyelidikan," pungkasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads