Ketua Koordinator Daerah (Korda) Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (Bemnus) wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Hemax Rihi Herewila, diduga dianiaya dengan cara ditarik, ditendang, dan dipukuli secara membabi buta oleh puluhan polisi. Video rekaman peristiwa berdurasi 30 detik itu viral di media sosial.
Seperti dilihat detikBali, Hemax dipukuli, lalu diseret menuju jalan raya. Sejumlah polisi yang berseragam lengkap pun berbondong-bondong untuk memukulnya.
"We..we lu, tarik dia," teriak sejumlah polisi dalam video itu, dilihat detikBali, Kamis (4/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hemax menjelaskan kejadian itu berawal saat dia bersama sejumlah mahasiswa menggelar unjuk rasa di Pengadilan Negeri (PN) Kupang dalam sidang putusan enam terdakwa kasus pembunuhan Roy Herman Bole yang terjadi pada September 2023.
Menurutnya, sidang saat itu berbeda dengan sebelumnya karena gerbang pintu PN Kupang sudah ditutup oleh polisi. Padahal, biasanya mereka diizinkan masuk untuk menyaksikan sidang secara langsung.
"Sehingga kami terpaksa masuk dengan dengan melompat pagar karena memang pintu masuk sudah ditutup. Padahal sidangnya terbuka untuk umum," jelas Hemax.
Dia mengaku saat masih berada di atas pagar, tiba-tiba dia ditarik paksa oleh sejumlah polisi hingga terjatuh ke dalam halaman PN Kupang. Saat itu juga polisi langsung menganiayanya secara brutal.
"Secara spontan saya katakan untuk turunkan bendera karena ini sebagai bentuk matinya keadilan di NTT, tetapi saya tidak katakan untuk potong tali bendera dan yang aniaya saya itu sekitar 20-an polisi ," ungkapnya.
Akibat dari penganiayaan itu, Hemax mengalami luka robek pada bagian mata kanannya dan sejumlah luka robek di sekujur tubuh. Namun, untuk memastikan lebih lanjut masih menunggu hasil visum dan rontgen dari Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uli Kupang.
"Kami juga sudah buat laporan polisi di Polresta Kupang Kota. Selanjutnya ke Polda NTT agar kasus ini ditindaklanjuti," bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolresta Kupang Kota Kombes Aldinan Manurung membantah anggotanya melakukan penganiayaan terhadap Hemax.
"Tidak ada itu, mana ada di video, itu tidak ada pemukulan," kata Aldinan.
Menurut Aldinan, Hemax luka-luka bukan akibat pengeroyokan. Namun, dia terjatuh saat melompat pagar. Saat itu, Aldinan menegaskan, Hemax berorasi dengan mengatakan akan merobek bendera merah putih.
(hsa/hsa)