Koordinator Aliansi Muslim Buleleng Hilman Eka Rabani mengatakan ucapan AWK yang menolak staf penyambut tamu atau frontliner di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menggunakan penutup kepala telah melukai perasaan umat Muslim. Ucapan itu membuat kegaduhan di masyarakat.
"Pernyataan yang dikeluarkan oleh senator Bali AWK beberapa waktu lalu itu menimbulkan polemik di masyarakat," kata Hilman, Kamis (4/1/2024).
Menurut Hilman, jilbab atau hijab bukanlah kebudayaan timur tengah atau kebudayaan yang dimiliki oleh negara tertentu. Menggunakan hijab bagi seorang muslimah adalah suatu kewajiban sama halnya dengan kewajiban-kewajiban lain seperti salat, puasa, dan zakat.
Hilman menambahkan beberapa organisasi yakni seperti Pemuda Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) juga akan melaporkan AWK ke Badan Kehormatan DPD. "Pemuda Muhammadiyah dan IMM akan melaporkan ini ke Badan Kehormatan DPD, tapi waktunya belum tahu kapan," paparnya.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Arung Wiratama mengatakan bahwa laporan telah diterima. Laporan dari masyarakat itu akan ditindaklanjuti oleh Polres Buleleng.
"Nanti akan dilakukan penelitian unsur pidana dulu. Apakah terkait penistaan agama, pencemaran nama baik, atau ujaran kebencian, atau sebagainya," ungkap Arung.
Sebelumnya, M. Zulfikar Ramly melaporkan AWK ke Polda Bali. Selain itu, Direktur Lombok Global Institut (Logis), Nusa Tenggara Barat, Fihiruddin bersama sejumlah aktivis juga melaporkan senator tersebut ke Polda NTB pada Rabu siang (3/1/2024) terkait ucapan AWK yang mengandung SARA.
Wedakarna belum bisa dikonfirmasi terkait ucapannya yang menuai kecaman tersebut. Namun, sebelumnya dia memberikan klarifikasi melalui akun Instagram.
Wedakarna mengatakan dalam kesempatan itu dirinya memberikan arahan kepada petugas Bea Cukai di lokasi agar memprioritaskan putra-putri terbaik dari Bali menjadi frontliner bandara. Pria yang pernah dipolisikan lantaran diduga mengeklaim diri sebagai Raja Majapahit itu menyebut video pernyataannya yang viral tersebut telah dipotong oleh oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
(gsp/iws)