Anggota TNI Diduga Serang Kantor Satpol PP, Polda Koordinasi dengan Kodam

Anggota TNI Diduga Serang Kantor Satpol PP, Polda Koordinasi dengan Kodam

Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 28 Nov 2023 08:03 WIB
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/8/2023).
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan. (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar - Polisi telah menangkap empat orang yang diduga menjadi pelaku penyerangan kantor Satpol PP Denpasar. Dua terduga pelaku diduga merupakan anggota TNI dan pecalang desa adat.

Kabid Humas Polda Bali Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kodam Udayana untuk memastikan apakah di antara pelaku ada yang anggota TNI. Hanya saja, Jansen belum bisa membeberkan identitas mereka.

"Sudah kami koordinasikan," papar mantan Kapolresta Denpasar tersebut, Senin malam (27/11/2023).

Saat ini, kata dia, polisi masih melakukan pemeriksaan secara intensif kepada para pelaku. Mereka juga masih menggali motif para pelaku menyerang kantor Satpol PP.

"Empat orang terduga pelaku sudah diamankan," kata Jansen.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bali Ngurah Wiryanata menduga keterlibatan salah satu organisasi masyarakat (ormas) dalam penyerangan kantor Satpol PP Denpasar. Biasanya, salah satu ormas menjadi beking bisnis tertentu seperti prostitusi.

Dia pun berjanji Bakesbangpol akan memanggil ormas yang terbukti jadi beking tempat prostitusi di Jalan Danau Tempe, Denpasar.

"Barangkali saja yang bersangkutan salah satu anggota ormas," ujar Wiryanata.

Sebelumnya diberitakan, penyerangan tersebut terjadi seusai penertiban PSK di lokalisasi di Jalan Danau Tempe Denpasar. Penertiban PSK sendiri dimulai Sabtu malam (25/11/2023) sekitar pukul 23.00 Wita.

Penertiban diawali dengan mengamankan para PSK di gang tersebut ke kantor Satpol PP Denpasar. Petugas Satpol PP mendata dan membina 33 PSK yang berhasil diamankan dari lokalisasi tersebut hingga pukul 02.00 Wita dini hari.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Denpasar Nyoman Sudarsana mengatakan Satpol PP melakukan penertiban PSK melakukan penertiban karena mendapatkan laporan dari masyarakat terkait lokasi tersebut.

"Kemudian dilakukan pendalaman oleh intel, ternyata memang meresahkan di sana. Sehingga ditugaskan oleh Pak Kasat (Satpol PP) untuk turun melakukan penertiban," ungkap Sudarsana.

Setelah semua PSK selesai didata dan dibina, mereka tidak langsung diperbolehkan pulang dan masih berada di kantor Satpol PP Denpasar. Hingga pukul 04.30 Wita, ada orang tak dikenal yang mengamuk minta dibukakan pintu.

Yang awalnya hanya seorang, tak lama muncul puluhan orang lain yang juga mengamuk meminta petugas membuka pagar kantor. Salah seorang dari mereka mengancam sambil mengacungkan pistol dan mengaku anggota TNI, sebelum akhirnya mengaku preman.

Ditodong pistol, petugas yang berjaga langsung lari menyelamatkan diri. Tak lama, para pelaku penyerangan berhasil masuk dan menghajar para petugas Satpol PP. Mereka juga merusak mobil dan sepeda motor dinas.

"Mereka teriak-teriak, bilang "buka-buka kalau tidak akan kubunuh kau" sambil menggoyang, menggedor pintu. Akhirnya gagang gembok sampai terlepas dan mereka masuk dan melakukan penyerangan terhadap anggota," terang Sudarsana.

Dari insiden tersebut, setidaknya lima petugas Satpol PP mengalami luka parah. Salah satu anggota Satpol PP Denpasar berinisial IKGA mengalami luka robek di kepala belakang, bibir pecah, mata lebam, dan kini masih dirawat intensif di RSUD Wangaya.


(dpw/gsp)

Hide Ads