Polisi akhirnya menangkap ZDL yang diduga menjadi pelaku pembuangan mayat bayi atau orok yang sudah meninggal dunia di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Perempuan berusia 28 tahun itu dibekuk di Jawa Tengah.
"Pelaku yang membuang orok bayi tersebut berhasil ditangkap di wilayah Semarang, Jawa Tengah pada Kamis sore (19/10/2023)," kata Kasat Reskrim Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai Iptu Rionson Ritonga dalam keterangan resminya, Sabtu (21/10/2023).
Rionson menuturkan penangkapan ZDL berawal dari hasil rekaman kamera pengawas atau CCTV di Bandara Ngurah Rai. Berdasarkan rekaman tersebut, tampak seorang perempuan membuang orok berbungkus plastik di dekat Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbekal rekaman CCTV itu, polisi langsung melakukan penyelidikan. Polisi akhirnya mendapat petunjuk setelah mengantongi ciri-ciri fisik pembuang orok tersebut.
"Kami langsung terbang ke Semarang. Pelaku yang juga sebagai ibu kandung dari orok bayi tersebut akhirnya berhasil diamankan di rumahnya," kata Rionson.
Setelah diringkus di Semarang, ZDL langsung diterbangkan ke Bali dan menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Bhayangkara Polda Bali. Hingga kini, polisi belum menetapkan ZDL sebagai tersangka dan ancaman pasalnya.
Sebelumnya, petugas kebersihan bernama Ni Wayan Darmiati menemukan kresek putih yang di dalamnya berisi mayat bayi atau orok yang sudah meninggal dunia. Tas kresek itu ditemukan di parkir premium sisi barat Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu sore (15/10/2023).
Petugas kebersihan berusia 55 tahun itu awalnya bersih-bersih di seputar parkir premium Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sekitar pukul 16.30 Wita. Ia lalu melihat tas kresek berwarna putih yang mencurigakan.
Darmiati bersama temannya bernama Lidyawati langsung memasukkan tas kresek itu ke dalam plastik sampah warna hitam karena terlihat hanya berisi darah. Mereka kemudian membawanya ke tempat pembuangan sampah (TPS) di bekas Gedung Wisti Sabha Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Darmiati lalu menceritakan temuan tas kresek itu kepada temannya bernama Endra Nurcahyono. Mereka pun bersama-sama membuka tas kresek berisi darah itu.
Betapa kagetnya Darmiati dan Endra ketika mengetahui tas kresek tersebut berisi mayat bayi berjenis kelamin laki-laki lengkap dengan tali pusar beserta ari-arinya. Temuan mayat bayi itu selanjutnya dilaporkan ke Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
(iws/iws)