Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri turut melakukan investigasi terkait tragedi tram lift yang menewaskan lima karyawan di Ayuterra Resort, Ubud, Gianyar, Bali. Puslabfor Polri turut melakukan uji kriminalistik setelah menerima permintaan bantuan dari Polda Bali.
"Kebetulan kami langsung meminta bantuan Labfor Mabes Polri untuk melakukan pendalaman lebih dalam lagi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/9/2023).
Jansen mengatakan sebelumnya Polda Bali juga sudah berkoordinasi dengan Fakultas Teknik Universitas Udayana (Unud) untuk mendalami kecelakaan lift di Ayuterra Resort. Menurutnya, bantuan uji kriminalistik dari Puslabfor Polri bertujuan untuk memperdalam kebenaran atau bukti-bukti yang ada terkait penyebab insiden maut itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Kapolresta Denpasar itu menegaskan polisi ingin memaksimalkan hasil investigasi jatuhnya tram lift tersebut. Karena itu, alat dari Puslabfor Polri diharapkan bisa memberikan hasil yang maksimal.
"Kemarin sudah dilimpahkan, nanti tinggal menunggu hasilnya. Kalau sudah ada hasilnya, sudah fix, pasti akan kami tindak lanjuti untuk proses lebih lanjut dengan proses hukum lebih lanjut," ungkap Jansen.
Pendalaman uji kriminalistik, kata Jansen, dilakukan agar pihak yang harus bertanggung jawab dalam insiden itu tidak bisa mengelak lagi dengan hasil yang didapatkan polisi.
"Misalnya kan dia bisa saja mengakui 'kami rutin kok melakukan pengecekan'. Tapi kan dari hasil uji labnya bisa ketahuan kapan pengecekan dilakukan, apakah benar rutin, apakah dia ada indikasi talinya tidak sesuai. Itu lagi didalami," tambahnya.
Selain uji tali sling, tingkat kemiringan dari tram lift juga diselidiki. Sebab, ada informasi yang menyebutkan kemiringan lift seharusnya maksimal mencapai 30 derajat. Sedangkan kemiringan tram lift di Ayuterra Resort mencapai 35 derajat.
"Sekarang kan 35 derajat. Apakah itu salah satu faktor yang mempengaruhi? Nah itulah nanti akan didalami lebih lanjut dan itu kan harus secara scientific investigation, bukan hanya kasat mata atau katanya. Tidak bisa. Tapi harus didukung dengan keilmuan yang sahih, makanya butuh waktu," imbuhnya.
Perwira polisi melati tiga itu menegaskan harus ada orang yang bertanggung jawab atas tragedi yang merenggut lima nyawa karyawan resort itu. "Tinggal dilihat sejauh mana kelalaian yang dimunculkan. Bahkan kalau itu bisa dikategorikan kesengajaan, nanti kan akan dilihat. Intinya masih berproses," tandas Jansen.
(iws/gsp)