I Wayan Aries Setiawan (23) menjadi korban tewas tragedi lift maut Ayuterra Resort yang diaben terakhir, Jumat (8/9/2023). Upacara ngaben berlangsung di setra (kuburan) kampung halaman Aries di Banjar Abiansemal, Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Bali.
Upacara pengabenan dengan tingkatan utama, sesuai dengan dresta atau adat yang berlaku di Desa Adat Lodtunduh. Upacara ngaben ini menggunakan sarana pengantar petulangan singa warna merah.
Jenazah diusung oleh keluarga dari rumah duka ke kuburan dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan raya sempat ditutup selama 15 menit untuk memberi kesempatan iring-iringan. Bade atau sarana untuk membawa jenazah berputar di perempatan desa sebanyak tiga kali sebelum tiba di kuburan.
Jero Bendesa Adat Lodtunduh Ubud I Made Karya menuturkan sesuai dengan dresta atau aturan adat, upacara ngaben disebut sawa prateka, yakni prosesi ngaben dengan pembakaran jenazah langsung.
"Dimulai dari rumah duka, di mana mayat dibersihkan pada Kamis (7/9/2023) dan hari ini dilanjutkan dengan upacara puncak ngaben ngelanus sampai selesai sebelum tengah malam nanti nganyut di pantai," tutur bendesa yang juga kakek mendiang Aries.
Mewakili keluarga korban, Karya mengucapkan banyak terima kasih atas doa kepada almarhum dan meminta maaf jika ada kesalahan selama hidup Aries, 23 tahun ini.
"Untuk kasus yang terjadi kami keluarga ikhlas, mungkin ini jalan dari cucu saya, anaknya baru belajar bekerja ikut jejak orang tuanya kerja di pariwisata," imbuh Karya.
Pantauan detikBali, ribuan warga dengan berpakaian adat Bali warna hitam mengikuti prosesi ngaben dengan ikut berjalan kaki dari rumah duka.
Suasana haru begitu terasa. Keluarga dan teman-teman dekat Aries tampak bersedih.
Diiringi Gamelan Baleganjur Mebarung
Prosesi ngaben tersebut juga diikuti dengan tabuh gamelan baleganjur mebarung (menabuh bersama) dari dua banjar, Banjar Abiansemal dan Banjar Tengah, Desa Lodtunduh.
"Ini untuk mengantarkan beliau kami dari kelompok baleganjur Sekaa Yowana Abiansemal dan dari Banjar Tengah menabuh bersama, karena Aries dulunya ikut dalam sekaa ini, kami ingin mengenang jasanya banyak yang dia ajarkan ke kami," kata salah satu teman korban, I Made Mertayasa.
Tabuh-tabuh gamelan yang dibawakanp un adalah tabuh atau lagu yang dulunya dibuat Aries saat Hari Raya Nyepi, Maret lalu.
Menurut Mertayasa, gamelan baleganjur dengan hentakan keras dan dinamis ini untuk menetralisasi kesedihan keluarga yang ditinggalkan.
Pemadam Kebakaran dari Ubud juga bersiaga di lokasi ngaben. Ini untuk mengantisipasi peristiwa kompor pembakar mayat meledak.
Aries sendiri dikenal aktif dalam kegiatan kepemudaan dan kesenian di desanya. Dia juga aktif dalam olah raga futsal dan sempat menjadi atlet di ajang Porprov mewakili Kabupaten Klungkung.
(hsa/dpw)