Kepala BNN Beri Kuliah Umum, Mahasiswa Ngaku Pernah Edarkan Narkoba

Denpasar

Kepala BNN Beri Kuliah Umum, Mahasiswa Ngaku Pernah Edarkan Narkoba

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Kamis, 07 Sep 2023 18:30 WIB
Foto bersama Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose saat mengisi kuliah umum di Undiknas.
Foto: Foto bersama Kepala BNN Komjen Petrus Reinhard Golose saat mengisi kuliah umum di Undiknas. (Dok. BNNP Bali)
Denpasar -

Sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar terang-terangan mengaku pernah menjadi pemakai hingga kurir narkoba. Pengakuan itu terungkap dalam agenda Student Week 2023.

Pengakuan tersebut diungkapkan saat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose memberi kuliah umum di kampus itu. Salah satu mahasiswa yang mengakui pernah memakai narkotika, yakni laki-laki berinisial MFA.

Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas itu mengaku pernah menjadi pemakai sabu-sabu. "(Pernah memakai) sabu, tapi sudah lama," kata MFA saat ditemui wartawan di Kampus Undiknas, Kamis (7/9/2023)

MFA mengaku menjadi pemakai narkoba jenis sabu-sabu saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Ia bisa menjadi pemakai barang haram itu karena terjerumus dalam pergaulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Alasan mamakai narkoba karena) pergaulan. (Tahunya) dari teman teman," ungkap pemuda yang masih berstatus sebagai mahasiswa baru (maba) itu.

MFA menjadi pengguna sabu-sabu kurang lebih selama setahun, yakni dari kelas X hingga XI SMA. Ia biasanya membeli sabu-sabu seharga Rp 200 ribu dengan cara patungan bersama teman-temannya.

MFA biasanya mengeluarkan uang Rp 50 ribu tiap kali patungan membeli sabu-sabu. Ia kerap membeli sabu dua kali dalam seminggu. Barang itu kemudian dipakai bareng bersama teman-temannya.

Kini MFA mengaku sudah tidak lagi menjadi pemakai sabu-sabu. Bahkan ketika tamat SMA ia sempat mencoba mengikuti seleksi menjadi polisi dan hasil tes urine sudah negatif.

"Sekarang nggak (makai lagi). Kan saya sudah pernah daftar polisi, kan harus check up itu hasilnya aman," jelasnya.

Sementara itu, Golose memastikan bahwa sejumlah mahasiswa baru yang telah jujur mengaku pernah menjadi pengguna narkotika tidak dihukum.

"Kalau kita lihat tadi, ini forum akademis dan banyak yang juga mengatakan pernah terpengaruh, dan berarti itu jujur dan ini tidak dihukum," kata Golose kepada wartawan seusai mengisi kuliah umum.

Menurut Golose tidak boleh menjatuhkan remaja yang sudah pernah terjerumus narkotika. Jenderal bintang tiga itu menegaskan mereka harus dibina.

"Kita tidak boleh menjauhkan. Kita harus membina mereka dan itu bukan masalah, bukan menjadi musuh. Tetapi musuh kita kalau perlu kita miskinkan adalah bandar narkotika yang merusak generasi muda. Anak anak ini harus kita selamatkan," terangnya.

Berdasarkan pengakuan pengalaman sejumlah mahasiswa, Golose menilai bahwa mereka terjerumus ke arah tersebut karena dipengaruhi. Karena itu, dirinya mengajak masyarakat untuk mengkampanyekan perang terhadap narkoba.

"Ini yang harus kita kampanyekan bersama untuk perang melawan narkotika, untuk melindungi masa depan generasi muda yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan," kata dia.




(hsa/hsa)

Hide Ads