Tragis Balita 4 Tahun, Tangan Masih Pegang Es Krim Saat Tewas Tabrakan

Tragis Balita 4 Tahun, Tangan Masih Pegang Es Krim Saat Tewas Tabrakan

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Rabu, 12 Jul 2023 08:15 WIB
Situasi rumah duka bocah 4 tahun yang meninggal akibat terlibat kecelakaan di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Selasa (11/7/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: Situasi rumah duka bocah 4 tahun yang meninggal akibat terlibat kecelakaan di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Selasa (11/7/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Ni Komang Triyadewi Narayani (4) menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan maut di jalur tengkorak Denpasar-Gilimanuk pada Minggu (9/7/2023). Ia merupakan anak ketiga dari pasangan Putu Edi Putra (42) dan Ni Made Sukarini (38).

Sebelum kejadian tragis tersebut, Komang meminta izin untuk ikut keluar bersama dua orang karyawan orang tuanya untuk membeli es krim. Putu Edi Putra mengungkapkan anaknya memang sering ikut karyawannya pergi ke warung atau membeli makanan.

"Sebelum kejadian, seperti biasa anak saya izin untuk ikut, sempat saya cegah dengan alasan dingin, namun karena sudah terbiasa ikut, saya izinkan," ungkap Edi saat ditemui detikBali, Selasa (11/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa menit setelah Komang dan kedua karyawan meninggalkan rumah, Edi menerima kabar bahwa anak dan kedua karyawannya terlibat dalam kecelakaan. Dalam keadaan terkejut, Edi segera menuju lokasi untuk memastikan kebenaran kabar tersebut.

"Saya sangat syok mendengar kabar ini. Saat saya sampai di lokasi, anak dan kedua karyawan saya sudah dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia," paparnya.

ADVERTISEMENT

Tangan Pegang Es Krim

Banyak warga yang keluar rumah setelah mendengar suara benturan keras dan melihat kondisi ketiga korban. Edi merasa sangat sedih saat mengetahui bahwa anaknya dalam keadaan tak berdaya dengan tangan masih memegang es krim.

"Karena anak saya ikut keluar untuk membeli es krim. Beberapa saksi juga melihat ada es krim di tempat kejadian. Istri saya sangat syok dan beberapa hari ini selalu terlihat merenung," ungkap Edi dengan sedih.

Jenazah Dikuburkan Rabu

Edi menjelaskan ia telah mengikhlaskan kepergian putrinya dan menjadikan kecelakaan ini sebagai sebuah musibah. "Kami ikhlas dengan kejadian ini dan berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Untuk upacara pemakaman selanjutnya, kami berencana akan menguburkan jenazah di Setra Tuwed besok (Rabu)," jelasnya.

Selain itu, Edi menuturkan kedua karyawan yang meninggal telah dijemput oleh keluarga mereka dan jenazahnya dibawa ke kampung halaman di Pulau Jawa. "Semalam mereka telah dijemput oleh keluarga mereka, jadi untuk proses selanjutnya, keluarga mempercayakannya kepada saya," tambahnya.

Terkait dengan kelanjutan proses hukum terkait kecelakaan yang merenggut nyawa putri bungsunya, Edi menyatakan masih menunggu kabar dari kepolisian. Saat ini, pengemudi mobil yang terlibat dalam kecelakaan juga belum mendatangi rumah duka untuk membicarakan kelanjutan kasus ini.

"Kami masih mempertimbangkan langkah selanjutnya karena situasi masih berduka. Kami akan memutuskan apakah akan melanjutkan atau tidak. Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi, dan ini harus menjadi pembelajaran mengenai berkendara secara ugal-ugalan," tandas Edi.

Diduga Angkut Rokok Ilegal

Pengemudi mobil pikap, Ahmad Dani (22), yang terlibat kecelakaan maut diduga mengangkut rokok ilegal. Polisi menemukan tumpukan rokok bersama dedak atau pakan ternak.

"Karena masih proses di Satlantas kemarin, sehingga baru diketahui tadi sore saat diserahkan ke kami. Setelah diperiksa bahwa ada barang bawaan selain dedak," ungkap Kasatreskrim Polres Jembrana, AKP Androyuan Elim dikonfirmasi melalui telepon, Selasa.

Pengemudi mobil pikap Ahmad Dani (22) yang terlibat laka maut di wilayah hukum Polres Jembrana.Foto: Pengemudi mobil pikap Ahmad Dani (22) yang terlibat laka maut di wilayah hukum Polres Jembrana. (Istimewa)

Menurut Elim, jika memang terbukti rokok ilegal, penanganannya akan diserahkan ke Bea Cukai.

"Untuk rokok itu benar, kami hanya lakukan penanganan dan penyelidikan awal. Kalau memang itu rokok ilegal kami koordinasi dan serahkan ke Bea Cukai untuk ditindaklanjuti," ujar Elim.

Dia juga belum bisa memastikan jumlah rokok ilegal yang dibawa oleh Ahmad Dani. "Masih kami cek, nanti perkembangan kami infokan," tandasnya.

Sebelumnya, lakalantas maut terjadi di jalur tengkorak Denpasar-Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu, sekitar pukul 20.00 Wita. Tiga orang tewas dalam peristiwa yang terjadi di wilayah Banjar Munduk, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya tersebut.

Kecelakaan melibatkan mobil pikap dengan nomor polisi P 9269 AF dan sepeda motor Honda Scoopy DK 4665 ZD. Pengendara motor Honda Scoopy, Putri Ayu Ningsih (19), tewas di lokasi dengan cedera kepala berat (CKB).

Nasib serupa dialami dua orang yang dibonceng, yakni Salsa Bela Nurfitriana (20) dan Ni Komang Triyadewi Narayani (4). Mereka juga luka parah di kepala dan tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Sementara, pengemudi pikap tak mengalami cedera.




(hsa/gsp)

Hide Ads