Dugaan pihak kepolisian dan pengakuan pelaku terkait kondisi mendiang Haerani alias Rani (29) guru TK yang tewas di tangan mandor bangunan Sulyadi (41) sudah berbadan dua menuai bantahan pihak keluarga.
Seperti diungkap Mahyudi (34), pria yang juga kakak sepupu mendiang Rani ini menampik terkait kabar miring yang ditujukan pada adik sepupunya.
Menurut Yudi sapaan Mahyudi, apa yang dituduhkan pelaku Sulyadi tentang kondisi Rani sebelum tewas justru dinilai sebagai fitnah dan membuat pihak keluarga korban makin terpuruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya apa yang dituduhkan pada adik kami (mendiang Haerani) membuat kami sangat syok. Sebelum ada bukti tolonglah jangan membuat kami keluarga semakin terpukul," pinta Yudi ketika ditemui detikBali di kediamannya di Jalan Segara Anak Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, NTB, Senin (15/8/2022).
Sementara terkait informasi kehidupan mendiang Rani selama tinggal di BTN Citra Persada Medas Blok S Nomor 5 Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, pihak keluarga belum berani memberikan keterangan lebih jauh.
"Itu dulu pernyataan kami dari keluarga. Karena kami belum bisa kasih keterangan yang lebih jauh ya. Mohon tolong maklumi kondisi keluarga," pinta Yudi bersama ibu kandung Rani, Nurmah (50).
(dpra/dpra)