Tokoh adat dan masyarakat di Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga melakukan pertemuan pasca viralnya video bule melalung (telanjang) di obyek wisata Kayu Putih pada areal Pura Pemaksan Babakan.
Dalam pertemuan itu, tokoh adat dan masyarakat setempat sepakat menerima permintaan maaf perempuan bule yang berpose telanjang di Kayu Putih. Serta tidak menuntut apapun.
Kesepakatan itu dituangkan ke dalam berita acara pertemuan dan surat pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menerima maaf, perempuan yang diketahui bernama Alina itu tetap diminta untuk ikut melakukan persembahyangan saat upacara pecaruan dan ngaturang guru piduka dilakukan di kawasan Pura Babakan.
"Kami ikhlas memaafkan. Kami juga mulat sarira (introspeksi diri)," ujar Bendesa Adat Bayan, I Wayan Negeriawan, Kamis (5/5/22).
Meski demikian, pihaknya berharap perempuan bule yang berpose bugil itu nantinya datang saat prajuru dan pengempon Pura Babakan melakukan upacara ngaturang guru piduka dan pecaruan.
"Kami juga minta dia supaya datang. Ikutlah nanti memohon maaf di sini lagi sebelum berangkat ke Dubai. Karena informasinya dia mau ke Dubai," sebutnya.
Ia menyebutkan, pihaknya masih perlu berembuk dengan pengelingsir dan pemangku di Desa Adat Bayan untuk menentukan hari baik pelaksanaan upacara tersebut.
"Kami masih mencari hari baik upacara mecaru sareng ngaturang guru piduka. Eka sata barangkali nanti. Kami masih koordinasikan itu dulu," katanya.
Ia menyebutkan, salah satu pertimbangan para tokoh adat dan masyarakat Desa Adat Bayan menerima permohonan maaf itu karena bukan hanya perempuan bule itu saja yang salah.
"Pertimbangannya, bukan beliau saja yang salah, kami juga salah. Maksudnya, kami tidak pasang banner atau papan yang berisi larangan-larangan atau peringatan," ungkapnya.
Agar tidak terulang lagi, pertemuan yang turut dihadiri Camat Marga dan Kapolsek Marga itu menyepakati penjagaan obyek wisata di kawasan suci akan diperketat.
"Kami mau juga nanti akan melibatkan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), Sipandu Beradat (Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Adat), Bakamda (Bantuan Keamanan Desa Adat), semua akan kami libatkan untuk ikut mengawasi keamanan dan kenyamanan di tempat ini," pungkasnya.
Disinggung soal kapan, video bugil itu diambil, Negeriawan mengaku tidak mengetahuinya dengan jelas. Menurutnya ada yang menyebutkan pada Minggu (1/5/22) lalu atau semingguan yang lalu. "Saya kurang jelas kalau soal itu," ujarnya. (*)
(dpra/dpra)