Makna Perayaan Tumpek Kandang di Bali, Bukan Berarti Memuja Binatang

Makna Perayaan Tumpek Kandang di Bali, Bukan Berarti Memuja Binatang

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Sabtu, 27 Agu 2022 01:08 WIB
Ida Pedanda Gede Made Bajing saat ditemui di Griya Gunung, Jalan Raya Pesagi, Karangasem.
Ida Pedanda Gede Made Bajing saat ditemui di Griya Gunung, Jalan Raya Pesagi, Karangasem. (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Hari ini Sabtu 27 Agustus 2022 umat Hindu di Bali melaksanakan perayaan Tumpek Kandang atau Tumpek Uye. Saat Tumpek Kandang, umat Hindu biasanya mengupacarai binatang peliharaan mereka. Lantas, apa makna Tumpek Kandang? Apakah upacara terhadap binatang itu berarti umat Hindu memuja binatang?

Ida Pedanda Bajing dari Griya Gunung, Karangasem menegaskan, meskipun binatang peliharaan diupacarai saat Tumpek Kandang, bukan berarti umat Hindu di Bali memuja binatang. Menurut Ida Pedanda, Tumpek Kandang adalah wujud penghormatan manusia terhadap binatang sebagai salah satu ciptaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

"Tumpek Kandang merupakan bentuk penghormatan yang dilakukan oleh manusia kepada binatang peliharaannya, sehingga wajib untuk diupacarai. Memohon kepada Tuhan supaya binatang yang dipelihara tersebut tetap sehat, cepat besar dan tidak terkena penyakit," tutur Ida Pedanda saat ditemui di Griya Gunung, Jalan Raya Pesagi, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Jumat (26/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ida Pedanda menjelaskan, binatang peliharaan telah memberi berbagai manfaat bagi pemiliknya. Binatang peliharaan seperti sapi dan babi bahkan digunakan untuk sarana upacara.

Tak hanya itu, binatang peliharaan atau ternak juga mendatangkan manfaat ekonomi bila dijual oleh pemiliknya. Oleh karena itulah, binatang peliharaan perlu diupacarai sebagai bentuk penghormatan sekaligus mendoakan agar binatang peliharaan tersebut tetap sehat dan terhindar dari penyakit.

ADVERTISEMENT

Ida Pedanda menambahkan, tidak semua binatang bisa diupacarai saat Tumpek Kandang. Menurutnya, binatang yang perlu diupacarai adalah binatang yang dipelihara oleh manusia dengan cara dikandang seperti sapi, babi, hingga kambing. Sedangkan kucing, anjing, ayam meskipun ada juga yang dikandang, tapi termasuk binatang liar sehingga tidak perlu diupacarai saat Tumpek Kandang.

"Karena manusia juga bisa dibantu oleh binatang itu sendiri baik membantu saat bekerja maupun saat menjual binatang peliharaannya sehingga dapat penghasilan. Jadi binatang peliharaan tersebut wajib untuk diupacarai saat Tumpek Kandang sebagai bentuk rasa syukur manusia atas ciptaan Tuhan," kata Ida Pedanda.

Adapun banten yang digunakan saat upacara Tumpek Kandang disesuaikan dengan kemampuan pemilik binatang peliharaan. Umumnya, sarana upakara yang digunakan cukup dengan banten pejati.

"Tapi juga punya uang lebih bisa menggunakan sarana banten yang lebih besar lagi dengan ditambahkan ayam panggang dan yang lainnya. Menggunakan banten pejati itu juga sudah cukup," imbuh Ida Pedanda.




(iws/iws)

Hide Ads