Mengintip Rekonstruksi Gending Palegongan Karya Maestro Lotring

Mengintip Rekonstruksi Gending Palegongan Karya Maestro Lotring

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 26 Jun 2022 08:59 WIB
Sekaa Gong Mangu Puspa Kencana, Desa Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, baru-baru ini merekonstruksi gending-gending klasik karya Maestro Lotring dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022.
Sekaa Gong Mangu Puspa Kencana, Desa Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, baru-baru ini merekonstruksi gending-gending klasik karya Maestro Lotring dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022. (Foto: Dinas Kebudayaan Provinsi Bali)
Denpasar -

Maestro I Wayan Lotring (1898-1983) adalah seorang komposer andal asal Kuta, Bali. Karya-karyanya banyak menginspirasi perkembangan seni kerawitan di Bali, terutama melalui gending-gending palegongan.

Sekaa Gong Mangu Puspa Kencana, Desa Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, baru-baru ini merekonstruksi gending-gending klasik karya Maestro Lotring. Penampilan mereka serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) di Kalangan Angsoka pada Jumat (24/6/2022) lalu seakan menjadi obat rindu kejayaan seni palegongan di Bali.

Sekaa gong ini berhasil menampilkan roh gending Lotring hingga para penonton seakan diajak ke sebuah masa di tahun 1915-an. Tenang, damai dan indah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, seperti apa proses kreatif rekonstrukti gending-gending karya Maestro Lotring tersebut?

"Kami mulai merekostruksi mulai 28 Maret 2022. Sementara konseptornya sudah berlangsung sejak Pebruari 2022," kata pembina tabuh, I Nyoman Sudiartana seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

"Boleh dibilang, waktu rekonstruksi tergolong cepat, tetapi sebelumnya sudah sering mementaskan, bahaan dipakai pada upacara adat," sebut pria asal Banjar Tegal Kuta itu.

Gending-gending yang ditampilkan Sekaa Gong Mangu Puspa Kencana sesungguhnya sudah lama. Hanya saja, gending-gending itu sangat jarang terdengar, khususnya di Badung. Menurut Sudiartana, gending-gending Lontring itu terdokumentasi di kaset-kaset yang tersebar di daerah Gianyar.

"Maka itu, saya mencoba mencari dan menggali gending-gending Maestro Lotring supaya bisa dilestarikan dan bisa dinikmati oleh pecinta gamelan pelegongan," imbuhnya.

Sudiartana menyebut rekonstruksi ini bertujuan untuk melestarikan karya-karya Pekak Lotring sebagai Mpu Pelegongan di Bali.

"Artinya gending-gending yang pelegongan yang diciptakan 1915 sampai sekarang mendumental. Di sini cikal bakal tumbuhnya gending-gending kebyar," pungkasnya.

Diketahui, Lotring berkawan dekat dengan Colin McPhee, seorang musikus kelahiran Kanada yang pernah residensi di Bali. Gending-gending karya Maestro Lotring antara lain Gambang Kuta, Selendro, dan Sekar Gendot. Karya lainnya lainnya gending Simbar, Solo, hingga gending palegongan Layar Samah atau yang belakangan lebih sering disebut Liar Samas.

Dalam proses kreatifnya dalam berkesenian, Lotring kerap terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Seperti misalnya saat menyaksikan ikan hiu melompat-lompat di tengah samudra lepas, Lotring kemudian melahirkan gending Jagul.




(iws/iws)

Hide Ads