Harga Daging Ayam Kerek Inflasi NTB September 2025

Harga Daging Ayam Kerek Inflasi NTB September 2025

Nathea Citra - detikBali
Rabu, 01 Okt 2025 19:36 WIB
Ilustrasi penjual daging ayam di pasar tradisional di Mataram.
Ilustrasi penjual daging ayam di pasar tradisional di Mataram. (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat inflasi bulanan sebesar 0,22 persen pada September 2025. Kenaikan harga daging ayam ras menjadi pemicu utama inflasi kali ini, seiring perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Inflasi kali ini dipicu oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Yakni daging ayam ras," kata Kepala BPS NTB Wahyudin seusai rilis data inflasi di kantornya, Rabu (1/10/2025).

Wahyudin menjelaskan kenaikan harga daging ayam ras berkaitan dengan momentum Maulid Nabi, yang dirayakan hampir di seluruh kabupaten/kota di NTB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Daging ayam ras punya andil paling tinggi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, dengan inflasi sebesar 0,38 persen dan andil inflasi 0,19 persen," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain daging ayam, inflasi juga dipengaruhi oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,09 persen, pisang 0,04 persen, cumi-cumi 0,03 persen, serta kol putih/kubis 0,03 persen.

Di sisi lain, sejumlah komoditas mencatatkan deflasi. Antara lain bawang merah dengan andil deflasi 0,15 persen, tomat 0,07 persen, ikan layang 0,06 persen, angkutan udara 0,04 persen, dan cabai rawit 0,03 persen.

Dari sisi wilayah, inflasi tertinggi terjadi di Kota Mataram sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 109,16. Disusul Kabupaten Sumbawa dengan inflasi 0,11 persen dan IHK 108,28. Sementara Kota Bima justru mengalami deflasi 0,08 persen dengan IHK 108,35.

"Kenaikan harga-harga ini dipicu adanya perayaan Maulid Nabi. Yang dimana, rata-rata dirayakan di Mataram, Lombok Barat, hingga Lombok Utara," ujar Wahyudin.

Beberapa komoditas yang menyumbang besar terhadap inflasi di wilayah IHK NTB antara lain daging ayam ras, emas perhiasan, pisang, daging sapi, sigaret kretek mesin (SKM), cumi-cumi, kol putih, sigaret kretek tangan (SKT), ikan bandeng, hingga popok sekali pakai.

"Yang mendominasi untuk kota/kabupaten wilayah IHK kali ini ialah komoditas daging ayam ras dan emas perhiasan," tandasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads