
Deflasi NTB Mei 2025 Capai 0,58 Persen, Cabai Rawit Penyumbang Utama
BPS NTB mencatat deflasi 0,58% pada Mei 2025, dipicu penurunan harga cabai rawit dan komoditas pangan lainnya. Inflasi tahunan tetap terkendali di 1,63%.
BPS NTB mencatat deflasi 0,58% pada Mei 2025, dipicu penurunan harga cabai rawit dan komoditas pangan lainnya. Inflasi tahunan tetap terkendali di 1,63%.
Kota Sukabumi mencatat inflasi tertinggi di Jawa Barat pada April 2025, sebesar 2,74%. Kenaikan harga kebutuhan pokok berdampak pada daya beli masyarakat.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2025 mengalami inflasi 1,65% (mtm). Bank Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi.
Inflasi NTB mencapai 2,04% pada Maret 2025, dipicu oleh kenaikan harga cabai rawit dan tarif listrik. Ini adalah inflasi tertinggi dalam 12 bulan terakhir.
BPS mencatat deflasi secara tahunan pada Februari 2025. Berdasarkan penjelasan dalam buku-buku ini, deflasi bisa jadi bukan pertanda baik.
Inflasi Bali tercatat 2,34% sepanjang 2024, menurun dari 2,77% di Desember. Upaya pengendalian inflasi terus dilakukan untuk menjaga kestabilan harga.
Inflasi di NTB mencapai 0,46% pada Desember 2024, dipicu oleh kenaikan harga bawang merah dan daging ayam. Kelompok makanan mencatat kenaikan tertinggi.
BPS melaporkan inflasi Desember 2024 sebesar 0,44%, didorong oleh kenaikan harga makanan dan komoditas. Inflasi tahunan tercatat 1,57%.
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 mencatatkan inflasi 0,30% secara bulanan atau month to month (MtM). IHK November naik dibandingkan Oktober 2024.
BPS melaporkan inflasi Jawa Timur sebesar 0,15% pada Oktober 2024, dengan inflasi tahunan 1,66%. Makanan dan minuman jadi penyumbang utama inflasi.